Abstract :
Harga diri rendah kronik salah satu masalah keperawatan jiwa yang dapat
di jumpai pada skizofrenia paranoid yang di hubungkan dengan interpersonal
yang buruk. Harga diri rendah perlu mendapatkan perhatian keluarga karena
salah satu bentuk gangguan kesehatan yang serius. Pada penderita harga diri
rendah biasanya menilai negative dirinya sendiri atau merasa tidak berharga,
tidak berarti secara terus menerus.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
pasien skizofrenia dengan masalah harga diri rendah di Rumah Sakit Jiwa Menur
Surabaya di Ruang Gelatik.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif dengan
rancangan studi kasus. Studi kasus ini menggunakan dua pasien skizofrenia
dengan melakukan asuhan keperawatan pada harga diri rendah di Rumah Sakit
Jiwa Menur Surabaya di ruang Gelatik, dilaksanakan dalam kurun waktu enam
hari.
Hasil penelitian setelah dilakukan Strategi Pelaksanaan 1 dan Strategi
Pelaksanaan 2 ke 2 pasien dapat mencapai kriteria hasil seperti pada Strategi
Pelaksanaan 1 pada pasien 1 dan 2 dapat melakukan kegiatan merapikan tempat
tidur menyapu, ekspresi wajah yang bersahabat, ada kontak mata yang baik
antara pasien dengan perawat, dan pasien mampu membalas salam, saat
berkomunikasi terdapat kontak mata.Pada Strategi Pelaksanaan 2 pasien 1 dan 2
juga mampu melakukan kegiatan terjadwal seperti menyapu, merapikan tempat
tidur dan daftar positif lingkungaan seperti dapat berinteraksi dengan sesama
pasien jiwa dan pada petugas rumah sakit.
Simpulan penerapan dari Strategi Pelaksanaan 1 dan Strategi Pelaksanaan
2 yaitu pasien mampu meningkatkan harga dirirnya.Saran; diharapkan peneliti
selanjutnya dapat melakukan Strategi Pelaksanaan yang dilakukan untuk
keluarga dengan kegiatan keluarga yang hadir agar masalah harga diri rendah
lebih efektif tercapainya.