Abstract :
Pelaksanaan pembelajaran di seluruh sekolah kembali mengalami
perubahan peralihan dari sistem online (daring) menjadi secara tatap muka
(luring) dan tentunya membutuhkan penyesuaian kembali dengan system
pembelajaran online (daring) yang bersifat pasif. Adanya peralihan perubahan
tersebut memiliki berbagai dampak yang tiap kali menjadi permasalahan terhadap
pelaksanaannya jika tidak mampu untuk diadaptasi kembali akan memicu terjadi
stress pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan adaptasi
model pembelajaran daring ke luring dengan tingkat stress siswa pasca covid-19
di SMA Hang Tuah 5 candi, sidoarjo.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian analitik kuantitatif dengan
menggunakan metode pendekatan Cross Sectional dengan seluruh siswa kelas XI
SMA Hang tuah 5 Candi Sidoarjo dengan jumlah 94 populasi dan 76 sampel.
Pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling dengan simple
random sampling. Uji statistik pada penelitian ini menggunakan Uji Spearman.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa 76 responden dengan adaptasi model
pembelajaran sedang atau cukup baik sebagian besar (51,1%), dan responden
yang mengalami stress berat hampir setengahnya (34,2%). Dari hasil analisa
didapatkan nilai signifikan ? sebesar 0,041 yang artinya ? < 0,05 sehingga
terdapat Hubungan Adaptasi Model Pembelajaran Daring Ke Luring Dengan
Tingkat Stress Siswa Pasca Covid-19 Di Sma Hang tuah 5 Candi, Sidoarjo.
Simpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan adaptasi model
pembelajaran daring ke luring dengan tingkat stress yang dialami siswa pasca
covid-19. Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi tambahan tentang tingkat
stress yang dialami siswa sekolah dengan bergantinya model pembelajaran daring
ke luring yang turut dialami anak mereka.