Abstract :
Diabetes melitus salah satu penyakit penyebab utama kematian. Guideline
terbaru menganjurkan segera memulai terapi insulin pada pasien diabet apabila
gagal mencapai target glikemiknya, kenyataannya banyak pasien yang sudah
mendapat terapi insulin tapi kadar gula darah tinggi. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang teknik penyuntikan
insulin dengan kadar gula darah.
Jenis penelitian yang digunakan analitik dengan rancangan cross sectional.
Teknik sampling menggunakan consecutive sampling. Populasi 185 responden.
Menggunakan teknik consecutive sampling ditemukan sampel 104 responden.
Variabel independen adalah tingkat pengetahuan tentang teknik penyuntikan
insulin, variabel dependen adalah kadar gula darah. Instrumen penelitian
menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan dan hasil tes gula darah acak. Uji
bivariate menggunakan uji Rank Spearman dengan tingkat kemaknaan ? = 0,05.
Hasil penelitian hampir setengahnya (42,3%) responden berpengetahuan
kurang, dan hampir setengahnya (45,2%) responden hasil gula darah buruk. Hasil
perhitungan uji spearman rank diperoleh korelasi 0,535 dan nilai probabilitas 0,000
lebih kecil dari alpha (0,05). Berdasarkan kriteria tersebut hipotesis nol ditolak dan
statistik menyimpulkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang teknik
penyuntikan insulin dengan kadar gula darah secara signifikan.
Pasien dengan tingkat pengetahuan tentang teknik penyuntikan insulin
kurang mayoritas memiliki kadar gula darah buruk, maka diperlukan upaya
peningkatan pengetahuan pasien dengan melakukan edukasi