Abstract :
Sectio Caesarea akan memicu pengeluaran hormon stres yaitu hormon kortisol pada
ibu yang melahirkan yang diperkirakan menjadi kunci pematangan paru-paru bayi yang
membuat paru-paru terisi air sehingga bayi lahir mengalami asfixia neonatorum. Tujuan
penelitian ini adalah menganalisis hubungan hubungan persalinan sectio caesarea dengan
kejadian asfixia neonatorum di Ruang Zam-Zam Rumah Sakit Islam A. Yani Surabaya.
Desain penelitian menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross
sectional. Besar sampel 50 respon dari 55 jumlah populasi bayi yang mengalami asfixia
neonatorum yang lahir SC dengan teknik simple random sampling. Analisa data dengan cara
uji chi square. Variabel independent yaitu persalinan sectio caesarea dan variabel dependent
yaitu asfixia neonatorum. Pengumpulan data menggunakan rekam medis dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ((70,0%) dilakukan sectio
caesarea karena indikasi ibu dan (68,0%) menunjukkan bayi dengan persalinan Sectio
Caesarea mengalami Asfixia Neonatorum. Hasil analisa data p=0,000 (0,005<0,05) artinya ada
hubungan persalinan sectio caesarea dengan kejadian asfixia neonatorum.
Persalinan sectio caesarea memiliki hubungan dapat menyebabkan asfixia
neonatorum. Sarannya untuk Rumah Sakit perlu meningkatkan mutu pelayanan melalui
pemberdayaan perawat sebagai care giver dengan cara mengikutsertakan pada pelatihanpelatihan
pendukung seperti pelatihan NICU maupun resusitasi dan educator dengan cara
menggiatkan penyuluhan tentang pentingnya ANC untuk mencegah terjadinya asfixia
neonatorum dengan persalinan sectio caesarea.