Abstract :
Pengobatan Diabetes mellitus dilakukan secara rutin untuk dapat
mengendalikan kadargula darah. Kepatuhan menjalankan terapi menjadi kunci
keberhasilan pegendalian kadargula darah. Tatalaksana dan terapi membuat pasien
bosan sehingga tidak patuh terhadap terapi dan bisa mempengaruhi psikologis
sehingga berakibat stress. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan
kepatuhan minum obat dan stress terhadap kadargula darah penderita diabetes
melitus.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain
korelasional melalui pendekatan cross-sectional dengan populasi sebanyak 41
orang. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dengan
sampel sebanyak 37 responden. Variable independen adalah kepatuhan minum obat
dan stres, variable dependen adalah kadar gula darah. Instrument penelitian yang
digunakan adalah quisioner MMAS-8 dan DASS serta pemeriksaan gula darah di
laboratorium Puskesmas Kalirungkut. Uji yang digunakan adalah Rank Spearment
dengan tingkat kemaknaan ? 0.05.
Dalam penelitian ini kita dapatkan sebagian besar tingkat kepatuhan
responden sedang, sebagian besar tingkat stres adalah normal dan sebagain besar
kadar gula darahnya tidak terkontrol. Hasil perhitungan dengan uji rank spearmant
untuk hubungan kepatuhan minum obat dengan kadar gula darah hasilnya adalah ?Value
0.002
<
?
0.05
dengan
nilai
korelasi
0.442
maka
H0
di
tolak,
sedangkan
untuk
hubungan
stres dengan kadar gula darah hasilnya adalah ?-Value 0.002 < ? 0.05
dengan nilai korelasi 0.440 maka H0 di tolak.
Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara
kepatuhan minum obat dan stres terhadap kadar gula darah. Hasil penelitian ini bisa
digunakan sebagai bahan untuk lebih banyak meng edukasi penderita DM supaya
meningkatkan kepatuhan minum obat dan mengelola stress yang dialami.