Abstract :
Gangguan mood atau biasa disebut dengan depresi dapat membuat penderita
memiliki emosi yang tidak stabil. Intensitas penggunaan media sosial yang tidak
terkontrol dapat mengakibatkan depresi pada penggunanya. Tujuan Penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan media sosial
dengan tingkat depresi mahasiswi tingkat akhir prodi kebidanan Universitas
Nahdlatul Ulama Surabaya.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah analitik
korelasional dengan menggunakan desain cross sectional. Variabel independent
yaitu intensitas penggunaan media sosial dan variabel dependent yaitu tingkat
depresi. Besar sample sebanyak 60 orang yang diambil menggunakan teknik
stratified simple random sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner
social networking time usage dan beck depression inventory tekniknya
menggunakan Google forms dan dianalisis menggunakan uji rank spearman
Berdasrkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswi tingkat akhir
sebagian besar (53,3%) memiliki intensitas penggunaan media sosial yang tinggi,
sebagian besar mahasiswi sebanyak (56,7%) memiliki tingkat depresi yang berat.
Hasil uji rank spearman didapat hasil nilai p < ? atau 0,006 < 0.05 yang berarti
ada hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan tingkat depresi
mahasiswi tingkat akhir prodi kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
Disimpulkan bahwa kurangnya mengontrol waktu dalam menggunakan
media sosial maka akan berpotensi terkena depresi atau gangguan kesehatan
mental yang lain. Intensitas penggunaan media sosial memiliki hubungan yang
signifikan dengan tingkat depresi pada mahasiswi tingkat akhir prodi kebidanan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya