Abstract :
Stres mengakibatkan ketidakseimbangan emosi sehingga terjadinya
penurunan kinerja. Dorongan emosi dari stres dapat menghambat karir dan kinerja
seorang perawat karena turunnya motivasi, semangat dan ketekunan dalam bekerja.
Menurut data Kementrian Kesehatan RI tahun 2017 jumlah perawat Indonesia yang
mengalami stres kerja mencapai 296.876 orang (Herqutanto, 2017), dengan
demikian angka kejadian stres kerja perawat cukup tinggi. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui hubungan tingkat stres kerja dengan kinerja perawat di
Puskesmas Tambak Kabupaten Gresik.
Penelitian ini termasuk jenis analitik dengan pendekatan cross sectional.
Sampel penelitian sejumlah 49 orang dari 55 populasi, diambil secara simple
random sampling. Variabel independen adalah tingkat stress dan variabel dependen
adalah kinerja perawat. Pengumpulan data primer menggunakan kuisioner. Analisis
data menggunakan uji korelasi Rank Spearman ?=0,05.
Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden (53,1%) mengalami
tingkat stres sedang, dan sebagian besar responden (55,1%) memiliki kinerja cukup.
Hasil uji korelasi Rank Sperman didapatkan nilai ? = 0,002 yang menunjukan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan kinerja perawat.
Simpulan penelitian ini semakin tinggi tingkat stres kerja maka akan
semakin rendah kinerja perawat, artinya penurunan tingkat stres perawat dapat
meningkatkan kinerjanya. Saran bagi pengelolah puskesmas dapat bekerja sama
dengan lembaga psikologi untuk mengembangkan program penyegaran dan
pelatihan yang menekankan pada kemampuan mengolah tingkat stres dalam upaya
meningkatkan kinerja yang lebih baik.