Abstract :
Stres merupakan keadaan yang tidak dapat dihindari, tidak terkecuali para
santri. Kehidupan dipondok pesantren yang sangat berbeda dengan kehidupan
sebelum masuk pondok pesantren membuat santri harus beradaptasi dengan segala
sesuatu di lingkungan baru. Upaya untuk mengatasi stres salah satunya yaitu
dengan relaksasi terapi dzikir. Relaksasi terapi dzikir dapat membangkitkan rasa
percaya diri, kekuatan, tenteram, dan bahagia. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui tingkat stres santri sebelum dan sesudah diberikan relaksasi
terapi dzikir berdasarkan teori adaptasi Callista Roy.
Desain penelitian quasy experiment. Sampel penelitian ini santri kelas VII
A1 dan A2 MTS sebanyak 70 responden dengan menggunakan teknik simple
random sampling. Variabel independen relaksasi terapi dzikir, variabel dependen
tingkat stres. Instrumen penelitian meggunakan kuisioner DASS untuk mengukur
tingkat stres dan SOP relaksasi terapi dzikir dengan analisis data menggunakan uji
statistik wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan kelompok perlakuan sebelum diberikan
intervensi sebagian besar (57,1%) mengalami tingkat stres berat dan menjadi
tingkat stres normal sebesar (62,9%) setelah diberikan intervensi. Pada kelompok
kontrol penurunan tingkat stres tidak signifikan pada pretest dan posttest.
Berdasarkan uji Wilcoxon didapatkan nilai ? adalah 0,000 dan tingkat signifikasi ?
= 0,05 dimana ? < ? = 0,05. Dikarenakan ? < ? maka hipotesis ditolak artinya ada
pengaruh pemberian relaksasi terapi dzikir terhadap tingkat stres pada santri
berdasarkan teori adaptasi Callista Roy.
Kesimpulan pada penelitian ini, relaksasi terapi dzikir berpengaruh
terhadap tingkat stres pada santri, sehingga dapat dijadikan informasi dan edukasi
sebagai salah satu terapi untuk mengatasi tingkat stres