Abstract :
Ketuban pecah dini sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin. KPD dapat
menyebabkan infeksi korioamnionitis dan sepsis yang dapat meningkatkan
mordibitas dan mortilitas perinatal. Berdasarkan riskesdas (2018) KPD di
Indonesia sebanyak 5,6% dari 5.050.637 ibu bersalin, di Jawa Timur 48,7%,
(Dinkes, 2020) kabupaten Sidoarjo sebanyak 7.813 (20%) dengan komplikasi
kebidanan dari 39.067 ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara usia ibu dan riwayat KPD dengan kejadian KPD pada ibu
bersalin di PMB Ika Mardiyanti Sidoarjo.
Jenis penelitian menggunakan analitik korelasional, dengan pendekatan
cross sectional. Populasi adalah ibu bersalin multipara pada bulan Januari 2021Mei
2022 sebanyak 46 orang. Teknik pengambilan sampel Non-Probability
sampling dengan total sampling. Variabel independen usia ibu dan riwayat KPD,
variabel dependen kejadian KPD. Instrumen menggunakan lembar rekapitulasi
data dari data sekunder rekam medis PMB. Analisis data menggunakan uji Chi
Square, =0,05.
Hasil penelitian didapatkan sebanyak hampir seluruhnya (84,8%) ibu
bersalin pada usia yang tidak beresiko dan hampir seluruhnya (87%) ibu bersalin
tidak pernah mengalami KPD pada kehamilan sebelumnya. Analisis ?=1,00
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia ibu dengan kejadian
KPD pada ibu bersalin. Tidak terdapat hubungan antara riwayat KPD dengan
kejadian KPD pada ibu bersalin.
Kesimpulan penelitian ini adalah usia ibu dan riwayat KPD tidak
menyebabkan kejadian KPD pada ibu bersalin di PMB Ika Mardiyanti Sidoarjo,
namun ada faktor lain yang menjadi penyebabnya. Disarankan terhadap petugas
kesehatan dapat meningkatkan pelayanan obstetrik, penyebarluasan informasi dan
edukasi kepada masyarakat untuk mengurangi kejadian KPD.