Abstract :
Terapi oksigen hiperbarik menimbulkan efek samping nyeri telinga,
sehingga menyebabkan kecemasan pada pasien yang berakibat pada lamanya
kesembuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang
mempengaruhi tingkat kecemasan pasien yang melaksanakan terapi oksigen
hiperbarik di Lakesla Drs. Med. R. Rijadi Sastropanoelar, Phys.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah consecutive sampling dengan jumlah sampel 26
responden.Variabel independent pada penelitian ini adalah faktor usia, jenis
kelamin, pendidikan, informasi, penghasilan/ pendapatan, dan pengalaman dan
variabel dependennya mengukur tingkat kecemasan. Instrument penelitian
menggunakan kuesioner. Data diuji dengan menggunakan Uji Rank Spearman.
Penelitian dilaksanakan tanggal 5-8 Juli 2022.
Hasil uji Rank Spearman menunjukkan bahwa faktor jenis kelamin
(pvalue=0,001), informasi (pvalue=0,005), dan pengalaman (pvalue=0,000)
mempengaruhi kecemasan pasien yang melaksanakan terapi oksigen hiperbarik,
sedangkan faktor usia (pvalue=0,924) dan pendidikan (pvalue=0,201), tidak
mempengaruhi kecemasan pasien yang melaksanakan terapi oksigen hiperbarik.
Faktor ekonomi tidak dapat dianalisis dalam penelitian ini karena seluruh
responden mempunyai pendapatan di atas atau setara dengan UMK.
Faktor dominan yang mempengaruhi kecemasan adalah pengalaman.
Petugas diharapkan untuk selalu menerapkan komunikasi terapeutik dengan
memberikan penjelasan tentang terapi oksigen hiperbarik yang akan diberikan
sehingga dapat mengurangi kecemasan pasien.