Abstract :
Anak yang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit seringkali mendapatkan
pengalaman berbagai prosedur invasif, Sehingga pasien merasa takut jika dilakukan
pemasangan infus. Prosedur ini dapat menimbulkan rasa yang tidak nyaman
sebelum dilakukannya tindakan, terutama bagi anak yang akan menjalani
perawatan di rumah sakit. Tujuan penelitian menganalisis Pengaruh Guided
Imagery Terhadap Tingkat Nyeri Pada Pemasangan Infus Anak Usia 6 Sampai 12
Tahun di IGD Rumah Sakit Islam A Yani Surabaya.
Metode penelitian yang digunakan adalah static-group comparison design.
Populasi penelitian adalah pasien yang dilakukan tindakan pemasangan infus di
IGD RSI A.Yani Surabaya sebesar 80 orang. Sampel sebesar 18 responden,
menggunakan teknik sampling (purposive sampling). Variabel independen adalah
guided imagery, variabel dependen tingkat nyeri. Pengumpulan data dengan
observasi dilakukan penelitian pada bulan juli. Data dianalisis dengan uji
Independent T-Test, ? ? 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan dari 18 responden didapatkan hampir
seluruhnya (88,89%) responden menunjukkan tingkat nyeri sedang. Hasil uji
Independent T-Test diperoleh p value sebesar 0,003 Sehingga signifikasinya lebih
besar dari derajat kesalahan (0,003<0,05) yang ditetapkan peneliti yang
signifikasinya 5% (0,05) sehingga Ho ditolak dan H1 diterima artinya dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh guided imagery dan pemasangan infus terhadap
tingkat nyeri.
Penggunaan guided imagery dapat menurunkan tingkat nyeri pada saat
pemasangan infus. Diharapkan mengoptimalkan kemampuan dan kemauan dari
dalam diri perawat tentang cara melakukan teknik guided imagery bercerita pada
saat melakukan pemasangan infus terhadap tingkat nyeri pasien.