Abstract :
Pemberian terapi insulin diberikan pada penderita diabetes melitus tipe I dan tipe
II untuk pengendalian glukosa darah, suntikan diberikan secara terus-menerus.
Banyak penderita diabetes mellitus yang tergantung insulin memiliki pengetahuan
dan ketrampilan kurang dalam penyuntikan insulin secara mandiri. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan kemandirian
pasien diabetes mellitus tentang terapi injeksi insulin dengan pengendalian kadar
glukosa darah di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Islam Surabaya A.Yani.
Desain penelitian Observasional Analitik dengan pendekatan cross sectional
study, dengan sampel 28 responden menggunakan tehnik pengambilan sampel
random sampling. Variabel Independent tingkat pengetahuan dan kemandirian,
variabel dependent kadar glukosa darah. Pengumpulan data menggunakan kuisioner
tingkat pengetahuan, kemandirian dan lembar observasi kadar glukosa darah yang
diberikan langsung kepada pasien dan didampingi peneliti. Analisis menggunakan uji
Chi Square.
Hasil penelitian dari 28 responden didapatkan sebagian besar (94,1%)
menyatakan bahwa pengetahuan baik dan sebagian besar (100%) menyatakan bahwa
kemandirian baik. Hasil analisa data yang diperoleh dengan uji Chi
square didapatkan p = 0,022 dan p = 0,004 ( p < ? ) yang menunjukkan bahwa ada
hubungan antara pengetahuan tentang terapi injeksi insulin dengan tingkat
kemandirian pasien diabetes mellitus dengan pengendalian kadar glukosa darah di
Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Islam Surabaya A.Yani.
Pasien DM yang memiliki tingkat pengetahuan dan kemandirian yang baik dalam
melakukan terapi injeksi insulin akan memiliki kadar glukosa darah yang terkontrol
dan stabil. Disarankan bagi perawat setiap pasien yang mendapatkan terapi injeksi
insulin selalu memberikan edukasi dan pelatihan tentang tata cara pemberian insulin
sehinga pasien paham dan bisa melakukan sendiri.