Abstract :
Banyaknya tuntutan dan beban kerja seorang tenaga perawat tergolong tinggi,
maka perawat rentan mengalami burnout sehingga memungkinkan terjadi
penurunan pada kinerja perawat. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan
burnout dengan kinerja perawat pelaksana.
Rancangan penelitian yaitu analitik dengan pendekatan Cross sectional.
Populasi semua perawat yang bekerja di ruang rawat inap RSI A. Yani Surabaya
dengan besar sampel 60 responden diambil secara simple random sampling.
Instumen pengumpulan data menggunakan kuesioner MBIHSS dan Instrumen
evaluasi penerapan standar asuhan keperawatan di rumah sakit menurut PPNI,
Analisis data menggunakan uji Rank Spearman dengan tingkat kemaknaan ? =
0,05.
Waktu penelitian dilakukan setelah uji proposal dan uji etik dibulan Juli
2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat pelaksana sebagian besar
(63,3%) mengalami burnout tinggi dan sebagian besar (53,3%) memiliki kinerja
cukup baik. Analisis uji Rank Spearman didapatkan nilai P= 0,001 < ? (0,05),
sehingga H0 ditolak yang berarti ada hubungan burnout dengan kinerja perawat
pelaksana di ruang rawat inap RSI A.Yani Surabaya.
Dapat disimpulkan semakin tinggi tingkat burnout semakin berkurangnya
kinerja perawat, sebaliknya semakin rendah tingkat burnout semakin baik kinerja
perawat pelaksana. Diharapkan pihak RS lebih memperhatikan aspek psikologis
dari para perawat dengan memberikan motivasi, pelatihan, dan reward