DETAIL DOCUMENT
HUBUNGAN KETERATURAN BEROBAT DENGAN KONVERSI DAHAK SETELAH FASE PENGOBATAN INTENSIF TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS BANYU URIP SURABAYA
Total View This Week0
Institusion
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Author
SETIADI, NANANG NURRACHMAT
Subject
RT Nursing 
Datestamp
2024-01-12 03:47:35 
Abstract :
Penyakit TB paru merupakan penyakit infeksi menular langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Konversi dahak merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam pengobatan TB paru. Faktor yang mempengaruhi konversi dahak adalah keteraturan berobat, penggunaan obat TB sebelumya, efek samping obat TB, resistensi obat TB dan riwayat penyakit yang menyertai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keteraturan berobat dengan konversi dahak setelah fase pengobatan intensif TB di Puskesmas Banyu Urip Surabaya. Desain penelitian ini adalah diskriptif correlation dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien TB di Poli TB Puskesmas Banyu Urip Surabaya, dengan jumlah sampel 51 responden. Teknik pengambilan data menggunakan simple random sampling dengan variabel keteraturan berobat dan konversi dahak. Instrumen yang digunakan adalah Kuisioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) dan Lembar Observasi hasil pemeriksaan dahak akhir fase intensif, analisis data menggunakan uji statistik rank-spearmen dengan nilai signifikan p < ?= 0,05. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebesar 70,6% teratur berobat dan 76,5% terjadi konversi dahak. Berdasarkan hasil analisis uji rank spearmen ada hubungan antara keteraturan berobat dengan konversi dahak setelah fase pengobatan intensif TB (p=0.011; p < ?= 0,05; r = 0,352) Keteraturan berobat berhubungan dengan konversi dahak setelah fase pengobatan intensif TB. Sehingga diharapakan petugas kesehatan selalu memberikan penyuluhan dan dukungan kepada pasien TB dan keluarga dengan melibatkan berbagai pihak agar pasien teratur berobat TB sampai sembuh. 
Institution Info

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya