Abstract :
Early Warning Score (EWS) merupakan suatu sistem pendekatan dengan
melakukan scoring berdasarkan parameter yang telah ditetapkan. Early Warning
Score (EWS) dilakukan dengan tujuan untuk menilai pasien dengan kondisi akut
yaitu dilakukan terhadap semua pasien pada asesmen awal dengan kondisi
penyakit akut dan pemantauan secara berkala dan tepat waktu secara kompeten
pada semua pasien yang mempunyai risiko tinggi berkembang menjadi sakit kritis
selama berada di rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat
dengan penerapan Early Warning Score (EWS) pada pasien di RS PKU
Muhammadiyah Surabaya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
yang bersifat korelasional dengan pendekatan cross sectional. Metode
pengambilan sampel menggunakan tekhnik total sampling yang berjumlah 32
orang perawat. Instrument yang digunakan adalah kuesioner dan observasi
langsung dengan uji yang digunakan adalah uji statistik chi-square.
Berdasarkann tabulasi silang didapatkan bahwa responden dengan tingkat
pengetahuan kurang sebanyak 3 orang, seluruhnya (100,0%) penerapan early
warning system juga kurang. Responden dengan tingkat pengetahuan sedang
sebanyak 9 orang, sebagian besar (66,7%) penerapan early warning system baik.
Sedangkan responden dengan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 20 orang,
seluruhnya besar (100%) penerapan early warning system juga baik. Hasil uji
statistik dengan menggunakan uji korelasi Chi-Square Test dengan tingkat
kemaknaan ? = 0,05 diperoleh tingkat signifikan (() = 0,000 < 0,05 dan Pearson
Chi Square ((2) = 18,872 > 5,99 pada df 2 (sebagaimana Table Critical Value for
the Chi-Square Distribution terlampir) maka H0 ditolak berarti terdapat hubungan
yang signifikan tingkat pengetahuan dengan penerapan early warning system.
Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan
perawat dengan penerapan Early Warning System di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Surabaya. Oleh karena itu diharapkan perawat sebagai garda
terdepan yang selama 24 jam bersama pasien untuk meningkatkan pengetahuan
mengingat pengetahuan akan meningkatkan ketrampilan dalam penanganan dan
penerapan early warning system.