Abstract :
Pelaksanaan proyek konstruksi selalu dimulai dengan tiga hal yaitu: penyusunan perencanaan, penyusunan jadwal, dan pengendalian mutu untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan rencana. Pelaksanaan suatu proyek tujuan terpenting adalah tepat waktu, tepat kualitas (mutu), tepat kuantitas (volume), tertib administrasi serta memperoleh profit (keuntungan) yang wajar. bagian terpenting untuk keberhasilan suatu proyek adalah mempunyai rencana anggaran biaya(RAB) yang tepat. Struktur membuat rencana anggaran biaya ada tiga faktor sumber daya yang diperhitungkan yaitu: tenaga kerja, material (bahan) dan peralatan. Secara umum produksi merupakan banyaknya pekerjaan yang telah diselesaikan. Nilai yang menyatakan banyaknya pekerjaan yang telah diselesaikan adalah volume. Sumber daya yang berproduksi untuk menghasilkan satu satuan volume item pekerjaan tersebut adalah tenaga kerja dan peralatan. Pelaksanaannya baik tenaga kerja maupun peralatan tidak bekerja secara sendiri tetapi secara bersama-sama walaupun produksi yang dihasilkan oleh kedua sember daya tersebut berbeda. Peralatan digunakan untuk bisa membantu mempercepat penyelesaian suatu item pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh manusia. Oleh sebab itu produksi yang paling mungkin dilakukan secara bersama-sama adalah produksi minimum.Lapis pondasi Agregat kelas A devisi 4 (M³)Lapis pondasi Agregat kelas A devisi 5 (M³)Lapis resap pengikat ? Aspal cair (Liter)Lapis perekat ? Aspal cair (Liter)Laston Lapis Antara (AC-BC) dBeton k- 250 (M³) Dari ke enam item tersebut di atas, kerugian terbesar terjadi pada item pekerjaan Lapis
pondasi Agregat kelas A: 1,57% dengan kerugian yang terjadi sebesar Rp.2.714006,30 dengan produksi yang digunakan (Qmin) = 269,22 M3/hari. Produksi ini menyebabakan perubahan koefisien sumber daya tenaga kerja maupun alat berubah, yang terjadi pada K2 pekerja = 0,2600,koefisien sumber daya yang terjadi pada K2 Mandor = 0,0260 K2 Dump tuck= 0,6494 dan K2 Alat bantu = 0.8696, koefisien tersebut berpengaruh terhadap analisa harga satuan terjadi perubahan sebesar Rp.256,271,23 per M3, yang mengakibatkan perubahan biaya meningkat sebesar Rp.172,983,080.30 Hal inilah yang membuat penulis untuk melakukan penelitian mengenai ?Analisis Kerugian dan Keterlambatan Waktu Penyelesaian Akibat Perbedaan Produksi Antara Alat dan Tenaga Kerja?, dengan studi kasus pada proyek pelaksanaan Jalan Nasional wilayah 1 Provinsi Nusa
Tenggara Timur.