Abstract :
Skripsi ini berjudul ?Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce Tentang Makna Warna Pada Perayaan Imlek?. Perayaan Imlek merupakan perayaan keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat tionghoa setahun sekali, pada perayaan Imlek masyarakat Tionghoa mengucapkan syukur kepada Tuhan, pada perayaa Imlek memiliki keunikan yaitu pada warna yang digunakan pada perayaan Imlek, dan warna yang digunakan tersebut mengandung makna bagi masyarakat Tionghoa dan menceritakan arti dari warna tersebut. Oleh sebab itu, penulis ingin menganalisis makna warna yang terkadung pada perayaan Imlek. Landasan konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengertian kebudayaan, unsur kebudayaan, pengertian perayaan Imlek, arti warna,arti semiotika, teori semiotika Charles Sandres Peirce dan hubungan teori dengan penelitian.Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode interpretasi dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif, objek penelitian ini adalah masyarakat Tionghoa, teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara dan studi dokumen, dan melakukan analisis menggunakan teknik analisis data dan interpretasi data. Untuk menguji kebenaranaran data yang diperoleh penulis menggunakan teknik pemeriksaan dan keabsahan data. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis mendapat hasil bahwa warna merah dan emas dalam perayaan Imlek mengandung makna religi yaitu masyarakat Tionghoa percaya bahwa warna pada perayaan Imlek dapat memberi keberuntungan, keberanian dan kebahagian, kepercayaan masyarakat Tionghoa ini juga terapkan dalam kehidupan masyarkat Tionghoa dengan orang-orang disekitar masyarakat Tionghoa untuk dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan menghargai masyarakat Tionghoa dalam merayakan Imlek. Cara masyarakat Tionghoa menghayati perayaan Imlek lebih hikmat dengan menggunakan warna merah dan emas pada perayaan Imlek. Penulis menyimpulkan, warna pada perayaan Imlek mengandung makna yang terkandung pada makna merah yang melambangkan makna keberanian, keberuntungan dan kebahagian dan warna emas melambangkan makna kemakmuran, kedudukan dan keagungan, sehingga masyarakat Tionghoa. Warna pada Imlek juga mengandung relasi masyarakat Tionghoa dengan masyarakat disekitanya dapat berjalan dengan baik ini terbukti dengan masyarakat Tionghoa yang dapat merayakan Imlek setiap tahun bersama masyarakat disekitar lingkungan masyrakat Tionghoa, secra personal masyrkat Tionghoa memaknai warna merah dan emas pada perayaan Imlek dengan menggunakan warna merah dan emas pada perayaan Imlek. Pada penelitian ini, penulis memberikan saran kepada masyarakat Tionghoa agar tetap mempertahankan kebudayaan masyarakat Tionghoa di mana masyarakat Tionghoa berada, dan masyarakat Tionghoa tetap menerapkan kebudayaan masyarakat Tionghoa untuk memaknai dengan baik makna warna pada perayaan Imlek pada kehidupan masyarakat Tionghoa dengan masyarakat disekitarnya. Selain itu penulis juga berharap kepada masyarakat Tionghoa agar tetap melestarikan kebudayaan masyarakat Tionghoa kepada setiap genererasi mayarakat Tionghoa, agar kebudayaan masyarakat Tiongho tetap diketehu dan menjadi warisan dari setiap generasi ke generasi, dan kebudayaan masyarakat Tionghoa tetap diketahui setiap generasi masyarakat Tionghoa dan pada perayaan Imlek dan tetap dimaknai dengan baik oleh masyarakat Tionghoa.