Abstract :
Proyek merupakan suatu usaha atau aktivitas yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran, dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dana sumber daya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Dalam suatu pekerjaan proyek selalu terdapat kendala yang dihadapi. Salah satu masalahnya adalah keterlambatan distribusi material. Penyebab keterlambatan distribusi material ini antara lain, proses produksi material pada pemasok, relasi antara kontraktor dan pemasok, kurangnya persediaan pada pemasok, kurangnya ketersediaan alat angkut material, akses menuju proyek, dan kondisi topografi yang ekstrim. Keterlambatan distribusi material ini berdampak pada perubahan peroduksi minimum. Perubahan produksi minimum ini menyebabkan biaya proyek berubah dan secara otomatis keuntungan proyek pun ikut berubah, serta waktu penyelesaian proyek mengalami perubahan. Oleh sebab itu, perlu adanya analisa pengaruh keterlambatan distribusi material terhadap produksi minimum, biaya proyek, keuntungan proyek, dan waktu penyelesaian proyek. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengaruh keterlambatan distribusi material terhadap produksi minimum, untuk mengetahui pengaruh keterlambatan distribusi material terhadap biaya proyek, untuk mengetahui pengaruh keterlambatan distribusi material terhadap keuntungan proyek, dan untuk mengetahui pengaruh keterlambatan distribusi material terhadap waktu penyelesaian proyek. Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat mengetahui pengaruh keterlambatan distribusi material terhadap produksi minimum, dapat mengetahui pengaruh keterlambatan distribusi material terhadap biaya proyek, dapat mengetahui pengaruh keterlambatan distribusi material terhadap keuntungan proyek, dan dapat mengetahui pengaruh keterlambatan distribusi material terhadap waktu penyelesaian proyek. Dalam penelitian ini dibuat simulasi keterlambatan distribusi material 3 jam/hari dengan interval waktu 0,5 jam. Hasil analisa yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa keterlambatan distribusi material sangat mempengaruhi perubahan produksi minimum yang menyebabkan perubahan koefisien tenaga kerja dan alat, biaya unsur tenaga kerja dan alat, analisa harga satuan, biaya item pekerjaan, dan biaya proyek. Selanjutnya, perubahan produksi minimum juga menyebabkan perubahan waktu penyelesaian proyek. Hal ini dapat dibuktikan pada item pekerjaan timbunan pilihan, saat terjadi keterlambatan distribusi material 0,5 jam terjadi penurunan dari 56.70 m³/hari menjadi 52.65 m³/hari sehingga waktu penyelesaiannya bertambah dari 20 hari menjadi 22 hari. Saat terjadi keterlambatan distribusi material 0,5 jam terjadi peningkatan biaya proyek dari Rp 3,363,364,000.08 menjadi Rp 3,784,034,549.93 dan keuntungan berkurang dari Rp 363,636,400.09 menjadi Rp 240,965,851,03. Dengan melihat hasil analisa dan kesimpulan yang ada maka disarankan untuk perlu memperhatikan ketepatan waktu distribusi material ke lokasi proyek.