DETAIL DOCUMENT
Hubungan Perubahan Waktu Penyelesaian Kegiatan Terhadap Biaya Proyek dan Keuntungan Dengan Menggunakan Metode Jalur Kritis
Total View This Week0
Institusion
Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
Author
MONE, Novyanti Bertha Ferderika
Subject
TA Engineering (General). Civil engineering (General) 
Datestamp
2022-11-16 00:18:13 
Abstract :
Prestasi suatu proyek tidak hanya dinilai dari segi mutu tapi juga waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaiakan seluruh pekerjaan, biaya yang digunakan serta keuntungan yang diperoleh. Apabila waktu pelaksanaan proyek terlambat maka biaya proyek akan meningkat, sedangkan keuntungan menjadi menurun atau berkurang. Untuk mengetahui hubungan dari perubahan waktu penyelesaian kegiatan terhadap biaya proyek dan keuntungan maka digunakan Metode Jalur Kritis. Metode jalur kritis merupakan suatu bentuk penjadwalan kegiatan dengan mengklasifikasikan kegiatan kritis dan kegiatan tidak kritis. Perubahan waktu penyelesaian kegiatan dalam penelitian ini dibuat dengan memvariasikan penambahan jam kerja (lembur) sebanyak 1 jam, 2 jam dan 3 jam kerja lembur pada kegiatan-kegiatan kritis dengan memperhatikan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. Kep-102/MEN/VI/ 2004 Tentang Waktu Kerja Lembur Dan Upah Kerja Lembur, Pasal 3 Ayat (1), Waktu kerja lembur dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu, dan Pasal 11 Huruf A bahwa upah penambahan kerja bervariasi. Pada penambahan waktu kerja satu jam pertama, pekerja mendapatkan tambahan upah 1,5 kali upah perjam waktu normal dan pada penambahan jam kerja berikutnya maka pekerja akan mendapatkan 2 kali upah perjam waktu normal. Penambahan jam kerja lembur sebanyak 1 jam menyebabkan waktu pelaksanaan berkurang menjadi 96 hari dengan total biaya proyek yang digunakan sebesar Rp. 2.536.288.624,33 dengan selisih kenaikan biaya sebesar Rp. 63.144.971,38 dan mengakibatkan penurunan keuntungan sebesar 25,53%. Penambahan jam kerja lembur sebanyak 2 jam menyebabkan waktu pelaksanaan berkurang menjadi 94 dengan total biaya yang digunakan sebesar Rp. 2.538.773.140,86 dengan selisih kenaikan biaya sebesar Rp. 66.392.659,80 dan mengakibatkan penurunan keuntungan sebesar 26,42%. Penambahan jam kerja lembur sebanyak 3 jam menyebabkan waktu pelaksanaan berkurang menjadi 91 hari dengan total biaya yang digunakan sebesar Rp. 2.539.536.321,75 dengan selisih kenaikan biaya sebesar Rp. 66.392.659,80 dan mengakibatkan penurunan keuntungan sebesar 26,85%. Pelaksanaan proyek yang ingin dipercepat sebaiknya memperhatikan dampak yang ditimbulkan serta memperhatikan kemampuan tenaga kerja dan selisih kenaikan biaya yang ditimbulkan tidak begitu besar agar dapat mencegah kerugian bagi pemilik proyek. Penambahan jam kerja sebaiknya dipilih waktu yang paling kecil untuk meminimalisir penurunan tingkat keuntungan. Jika waktu pelaksanaan yang diperoleh tidak mengalami keterlambatan sebaiknya tidak perlu melakukan percepatan agar biaya proyek tidak bertambah dan keuntungan yang diperoleh juga tidak berkurang. 
Institution Info

Universitas Katolik Widya Mandira Kupang