Institusion
Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
Author
BASTIAN, Paulus Frederico
Subject
JS Local government Municipal government
Datestamp
2020-08-24 05:16:01
Abstract :
Tindak pidana pembalakan liar (illegal logging) adalah salah satu kasus di
sektor kehutanan Indonesia yang merupakan rangkaian kegiatan, yang mencakup
penebangan, pengangkutan, pengelolaan hingga kegiatan jual beli (ekspor-impor)
kayu yang tidak sah atau bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku. Oleh
karena itu penyidikan sebagai bagian dari sebuah proses pembuktian suatu tindak
pidana mempunyai peranan yang sangat penting. Dan keberadaan Penyidik Pejabat
Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sangatlah penting dalam membantu Polri mengungkap
suatu tindak pidana.
Pada skripsi ini penulis melakukan penelitian dengan judul: Peranan Penyidik
Pejabat Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Di Bidang Kehutanan Dalam Penyidikan
Tindak Pidana Pembalakan Liar (Illegal Logging) di Kabupaten Timor Tengah Utara
(TTU). Dengan rumusan masalah: Bagaimana peranan Penyidik PPNS Kehutanan
dalam penyidikan tindak pidana pembalakan liar (illegal logging) di kabupaten TTU
dan Hambatan apa saja yang di alami Penyidik PPNS Kehutanan dalam penyidikan
tindak pidana pembalakan liar (illegal logging) di kabupaten TTU. Tujuan penulisan
ini adalah untuk mengetahui Peranan Penyidik PPNS Kehutanan dalam penyidikan
tindak pidana pembalakan liar (illegal logging) di Kabupaten TTU dan Hambatan
yang dialami Penyidik PPNS Kehutanan dalam penyidikan tindak pidana pembalakan
liar (illegal logging) di kabupaten TTU.
Metode Pendekatan yang digunakan adalah yuridis sosiologis, yaitu penelitian
yang didasarkan pada fakta atau kenyataan yang terjadi di lapangan. Data yang
dihimpun kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian
ini adalah Penyidik PPNS Kehutanan, dan lokasi penelitian di kantor Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).
Hasil penelitian menunjukan bahwa Penyidik PPNS Kehutanan sudah berperan
dengan baik dalam melakukan penyidikan terhadap kasus pembalakan liar (illegal
logging) yang terjadi di kabupaten TTU, namun peranan Penyidik PPNS Kehutanan
belum cukup optimal, karena masih terdapat hambatan-hambatan yang sering
menghambat Penyidik PPNS Kehutanan dalam melakukan proses penyidikan. Maka
disimpulkan bahwa peranan Penyidik PPNS Kehutanan dalam penyidikan tindak
pidana pembalakan liar (illegal logging) di kabupaten TTU belum cukup optimal
dikarenakan terdapat beberapa hambatan yang sering terjadi yaitu: minimnya
Penyidik PPNS Kehutanan, sulitnya mencari saksi dari masyarakat, dan minimnya
pendanaan yaitu dana operasional. Adapun saran yang diberikan yaitu: Kepada
pemerintah Dinas Kehutanan untuk lebih mengoptimalkan peranan Penyidik PPNS
Kehutanan dalam penyidikan tindak pidana pembalakan liar (illegal logging) dengan
menambah jumlah Penyidik PPNS Kehutanan, dan menambah anggaran biaya
operasional serta giat mencari saksi dari masyarakat.