Institusion
Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
Author
LUNI, Venansius Salvatore
Subject
G Geography (General)
Datestamp
2019-11-20 05:19:49
Abstract :
Ada dua masalah pokok dalam penelitian ini, yakni : Mengapa lopo menjadi simbol demokrasi lokal pada masyarakat adat Atoin Meto? dan bagaimana makna dan nilai- nilai lopo sebagai simbol demokrasi lokal diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat adat Atoin Meto?. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan lopo menjadi simbol demokrasi lokal pada masyarakat adat Atoin Meto, serta menggambarkan makna dan nilai-nilai lopo sebagai simbol demokrasi lokal dalam kehidupan masyarakat adat Atoin Meto.
Teori yang digunakan dalam memecahkan masalah yaitu teori demokrasi yang mengacu pada lopo sebagai simbol demokrasi lokal pada masyarakat adat Atoni Pah Meto, Timor. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sumber data primer adalah para informan sedangkan data sekunder adalah dokumen-dokumen yang berkaitan dengan variabel penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan : wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tahap analisa data dilakukan dengan pengumpulan data kemudian dianalisis secara mendalam untuk memecahkan masalah yang diteliti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Terjadinya interaksi antar masyarakat dalam menyelesaikan persoalan atau masalah seperti masalah tanah atau pertengkaran antar masyarakat yaitu lopo merupakan suatu sarana penghubung antara dua pihak dalam hal menyelesaikan suatu persoalan. 2). Tumbuhnya rasa saling memiliki dan membutuhkan antar masyarakat Atoin Meto yaitu lopo memiliki nilai-nilai etis, nilai-nilai budaya, nilai-nilai sosial dan nilai-nilai moral. 3). Berlangsungnya pemilahan perkawinan dan perayaan pesta Atoin Meto yaitu lopo memiliki ruang terbuka luas tanpa sekat serta bisa menampung banyak orang. 4). Patuh dan taat terhadap aturan-aturan dalam setiap interaksi masyarakat dalam lopo adat Atoin Meto yaitu lopo menjunjung tinggi norma kesopanan dan norma adat istiadat yang kental. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa bagi masyarakat Atoin Meto di Desa Letmafo, lopo merupakan suatu sarana dimana orang-orang dapat berkumpul dan bermusyawarah mufakat untuk mencapai tujuan yang baik, hal tersebut diwujudnyatakan dengan saling berinteraksi sosial, menyalurkan ide, pikiran, pendapat maupun perasaan agar menciptakan suasana yang harmonis serta mempererat tali persaudaraan. Lopo juga menciptakan nilai keramah tamahan dan saling hormat menghormati.
Berdasarkan kesimpulan maka disarankan agar pemerintah dan masyarakat terus mempertahankan dan melestarikan budaya yang terkandung dalam lopo agar tidak dipengaruhi oleh perkembangan zaman dan teknologi, terus mendidik generasi penerus tentang nilai-nilai yang terkandung di dalam lopo dengan cara lopo dijadikan sebagai pelajaran muatan lokal, dan pemerintah serta masyarakat harus menjadikan lopo sebagai suatu ciri khas rumah tradisional Atoin Meto dengan cara melaksanakan setiap kegiatan di dalam lopo sehingga dapat menarik perhatian dari luar.