DETAIL DOCUMENT
Desain Tebal Perkerasan Dan Panjang Runway Menggunakan Metode FAA (Federal Aviation Administration) Pada Bandara Kelas Iii Wunopito Lewoleba Untuk Tahun 2028
Total View This Week0
Institusion
Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
Author
TARAMPIRA, Aloysius Binpanang
Subject
TA Engineering (General). Civil engineering (General) 
Datestamp
2019-12-10 01:48:00 
Abstract :
Bandar udara Wunopito Lewoleba adalah bandar udara domestic kelas III yang terletak di kelurahan Lamahora, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Salah satu areal utama pada bandar udara adalah runway yang merupakan elemen kunci infrastruktur bandara karena berfungsi sebagai sarana bagi pesawat untuk tinggal landas dan melakukan pendaratan.Sistem bandar udara dibagi menjadi dua (2) bagian utama, yaitu sisi darat (land side) dan sisi udara (air side). Kondisi eksisting Bandar Udara saat ini yaitu, Landasan Pacu (runway) memiliki dimensi 1200 m x 30 m. dengan jumlah maskapai yang dilayani oleh Bandar Udara bersangkutan adalah 2 maskapai bertipe Foker 50 dan Cesna. Proyeksi jumlah penumpang dan kargo dipengaruh oleh jumlah penduduk, wisatawan, PDRB, dan hotel Kabupaten Lembata pada tahun 2028 mencapai 59.016 Jiwa untuk penumpang dan 107.592 kg untuk kargo. Oleh sebab itu diperlukan perencanaan peningkatan Bandar Udara Wunopito Lewoleba agar dapat melayani pengguna bandara dengan optimal. Dengan pesawat rencana ATR 72-600 maka didapat hasil perhitungan pengembangan Bandar Udara Wunopito Lewoleba yaitu panjang runway 1920 m dan Lebar runway 30 m. Total tebal perkerasan lentur dengan metode FAA dengan subgrade 6,8% adalah 17,3 inch dengan pembagian sebagai beriku tebal lapis permukaan 6 inch, tebal lapis pondasi 8 inch, tebal lapis pondasi bawah adalah 10 inch. 
Institution Info

Universitas Katolik Widya Mandira Kupang