Abstract :
Manusia adalah peran yang penting bagi perkembangan perusahaan industri
sehingga perusahaan harus memberikan perhatiannya terhadap kondisi
pekerjanya. Kondisi kerja yang mengharuskan pekerja berdiri terus menerus
mengakibatkan timbulnya postur kerja yang tidak ergonomi. Pada proses kerja
aktivitas proses manual solder di PT. OSI Electronics masih dilakukan secara
manual dengan kondisi berdiri yang terlalu lama, hal ini dapat mengakibatkan
timbulnya keluhan (Musculoskeletal Disorders) MSDs pada pekerja. Keluhan
MSDs dapat dikurangi dengan berbagai cara, salah satunya dengan perancangan
fasilitas kerja. Sebelum dilakukannya perancangan terhadap fasilitas kerja maka
perlu dilakukan pengukuran terhadap keluhan yang dirasakan oleh pekerja manual
solder. Rapid Entire Body Assessment (REBA) ialah suatu proses yang
mengembangkan bagian ergonomi dan diperoleh dengan cepat untuk mengukur
sikap tubuh pekerja. Dari hasil penelitian dengan menyebarkan kuesioner NBM
menunjukkan hasil keluhan pada bagian leher, punggung, paha, betis dan kaki.
Hasil skor REBA pada postur kerja aktivitas manual solder yaitu 4 dan 5 dengan
kategori sedang dan diperlu tindakan perbaikan. Solusi untuk mengurangi resiko
ini diperlukannya fasilitas kerja yaitu melakukan perancangan terhadap fasilitas
kerja yaitu kursi kerja. Perancangan kursi kerja ini disesuaikan dengan
antropometri pekerjanya. Data antropometri yang digunakan yaitu Lebar Pinggul
(LP) yang diambil untuk lebar alas kursi, Tinggi Siku Duduk (TSD) yang diambil
untuk tinggi kursi, Tinggi Punggung (TP) yang diambil untuk tinggi sandaran
kursi dan Panjang Pantat Popliteal (PPP) yang diambil untuk panjang alas kursi.