Abstract :
Kelelahan kerja merupakan suatu masalah yang menyebabkan menurunnya
kesehatan dan memicu kecelakaan kerja, namun sehubung demi kelancaran
produksi masalah ini sering diabaikan. Pekerja akan rentan mengalami kelelahan
saat telah melakukan aktivitas bekerja selama 8 jam. Penelitian ini bertujuan
mengidentifikasi kelelahan kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelelahan
kerja pada pekerja bagian assembly di PT. Sumitomo Wiring Systems Batam
Indonesia. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Subjective
Self Rating Test dari IFRC (Industrial Fatigue__Research__Committee) sebagai
metode yang sifatnya subjektif dari peyebaran kuesioner. Kemudian diperoleh
hasil dari penilitian ini yaitu untuk usia berdasarkan uji statistik chi square
diperoleh nilai Sig yaitu 0.272 dengan demikian nilai p-value > 0.05, untuk jenis
kelamin pekerja diperoleh nilai Sig yaitu 0.594 dengan demikian nilai p-value >
0.05, untuk masa kerja diperoleh nilai Sig yaitu 0.435 dengan demikian nilai p?value > 0.05, uji statistik korelasi pearson terhadap status IMT berkisar antara
diperoleh nilai Sig yaitu 0.108 dengan demikian nilai p-value > 0.05, dan uji
statistik chi square untuk shift kerja diperoleh nilai Sig yaitu 0.000 dengan
demikian nilai p-value < 0.05. Tingkat kelelahan kerja terhadap pekerja assembly
di PT. Sumitomo Batam Indonesia termasuk kelelahan kerja kategori tingkat
sedang yaitu 72.99. Berdasarkan uji korelasi yang dilakukan, faktor yang
mempengaruhi kelelahan kerja pada pekerja assembly di PT. Sumitomo Batam
Indonesia adalah IMT dan shift kerja dengan nilai Sig kecil dari 0.05. Sedangkan
faktor lainnya seperti Usia, Jenis Kelamin, dan Masa Kerja tidak mempengaruhi
kelelahan kerja karna dari hasil uji korelasi didapat nilai Sig besar dari 0.05.