Abstract :
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki pengguna internet tertinggi
di dunia. Sebanyak 175,4 juta jiwa dari total 272,1 juta penduduk Indonesia sudah
terhubung dengan koneksi internet (We Are Social & Hootsuite, 2020:17). Selain
mengakses informasi, penyebaran informasi di zaman digital ini sudah sangat
mudah. Sebanyak 94% dari hasil survey mengatakan bahwa perangkat yang paling
sering digunakan untuk mengakses internet adalah smartphone/hp. Dengan adanya
smartphone/hp maka penyebaran informasi tersebut dapat dilakukan darimana saja
dan kapan saja. Penyebaran informasi juga dapat dilakukan melalui sosial media
atau aplikasi pesan instan. Dengan begitu ada kemungkinan bahwa informasi yang
belum terbukti kebenarannya dapat dengan mudah tersebar oleh oknum yang tidak
bertanggungjawab. Untuk mengantisipasi penyebaran disinformasi pada
masyarakat maka diperlukan literasi media. Secara sederhana, literasi adalah
kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis (Potter, 2019:51). Dalam hal
ini literasi media merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki masyarakat
untuk menghadapi terpaan media massa di zaman yang serba digital ini (Fitryarini,
2016:58). Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif deskriptif.
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan software IBM SPSS 25. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk variabel literasi media (X)
adalah 19,117 terhadap persepsi (Y) yang nilai signifikansinya 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa t hitung 19,117 > t tabel 1,652 dengan signifikasi 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.