Abstract :
Kemiskinan merupakan masalah mendasar dalam pembangunan ekonomi
terlebih di Indonesia, sehingga pemerintah terus mengupayakan untuk
menerbitkan program pengentasan kemiskinan salah satunya program Bantuan
Pangan Non Tunai (BPNT) yang dalam Peraturan Menteri Sosial Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2019 tentang Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai
merupakan bantuan sosial yang disalurkan secara non tunai dari pemerintah yang
diberikan kepada KPM (Keluarga Penerima Manfaat) setiap bulannya melalui
uang elektronik selanjutnya digunakan untuk membeli bahan pangan yang telah
ditentukan di e-warong. Melalui penelitian ini, penulis bertujuan untuk
mengetahui bagaimana pelaksanaan serta program bantuan pangan non tunai di
Kota Batam dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan
bantuan pangan non tunai di Kota Batam.Penelitian yang dilakukan menggunakan
metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif guna mendapatkan data yang
relevan dan valid dalam melakukan sebuah penelitian. Dalam penelitian ini,
penulis melibatkan 11 informan dari berbagai pihak yang terkait dengan Bantuan
Pangan Non Tunai di Kota Batam dan informan dipilih dengan teknik purposive
sampling. Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Batam dalam
pelaksanaan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sudah melaksanakan
sesuai dengan pedoman yang telah berlaku, namun perlu adanya peningkatan
dibeberapa aspek seperti terkait karakteristik masalah, input, proses, serta budaya
lokal dan dinamika politik lokal yang masih terdapat masalah-masalah dan
mampu menghambat pelaksanaan program bantuan pangan non tunai berjalan
secara optimal.