Abstract :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dua tujuan, yaitu jenis-jenis
bahasa kiasan dan alasan penggunaan bahasa kiasan. Jenis bahasa kiasan dan
alasan penggunaan bahasa kiasan menggunakan teori yang sama oleh Perrine
(1969). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan deskriptif kualitatif
sebagai desain penelitian berdasarkan teori Creswell (2014). Dalam
pengumpulan datanya akan menggunakan metode observasional dimana data
dikumpulkan dengan cara mengumpulkan lirik lagu dan mendengarkan lagu.
Karena tidak ada partisipasi langsung dari peneliti, maka itu adalah teknik non?partisipatif. Data yang akan dianalisis adalah beberapa teks tertulis. Metode
identitas semantik dan kompetensi semantik dalam penyetaraan akan digunakan
dalam penelitian ini untuk analisis data. Teori Sudaryanto (2015) yang
merupakan metode informal akan digunakan untuk menyajikan data. Selain itu,
hasil analisis akan disampaikan secara deskriptif. Menurut hasil penelitian,
hanya ada 8 dari 10 jenis bahasa kiasan dalam lagu. Kedelapan jenis bahasa
kiasan tersebut adalah metaphor, simile, personification, metonymy, symbol,
allegory, paradox, dan hyperbole. Hyperbole adalah jenis yang paling umum
dibandingkan dengan yang lain dalam data, karena banyak bentuk data
berlebihan yang tidak dapat dipahami oleh manusia. Sementara itu, lagu-lagu
tersebut mengungkapkan keempat alasan bahasa kiasan, yaitu imaginative
pleasure, additional imagery, emotional intensity, dan means of concentration.
Alasan dominan yang ditemukan adalah emotional intensity. Ini karena sebagian
besar lagu Ava Max menyajikan pernyataan informatif dan ekspresi emosional.