Abstract :
Berkembangnya zaman yang semakin meningkat membuat pengguna laporan
keuangan semakin cerdas dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan. Ada
berbagai cara dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan, salah satunya
menggunakan elemen teori pentagon yaitu pressure yang diproksikan target
keuangan, opportunity diproksikan ketidakefektifan pengendalian, rationalization
diproksikan pertukaran auditor, competance yang diproksikan pertukaran direksi,
dan arogance diproksikan frekuensi kemunculan gambar CEO pada annual report.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat pengaruh dari
elemen pentagon terhadap kecurangan laporan keuangan. Populasi dalam penelitian
ini berjumlah 43 entitas sub sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode
2017-2020, serta 12 entitas sampel dengan menggunakan teknik pengambilan
sampel purposive sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
yaitu data sekunder yang bersumber dari annual report sub sektor perbankan Bursa
Efek Indonesia 2017-2020. Penelitian ini menggunakan aplikasi software IBM
SPSS Versi 25 dalam pengolahan data serta menggunakan analisis data regresi
logistik yang meliputi uji keseluruhan model, uji koefisien determinasi, uji
kelayakan model regresi logistik, uji ketepatan prediksi dan pengujian hipotesis
dengan uji koefisien regresi (parsial) dan uji Omnibus tests of model coefficients
(simultan). Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa hanya variabel target
keuangan yang diproksikan Return On Assets yang memiliki pengaruh signifikan
terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Variabel ketidakefektifan pengendalian,
pertukaran auditor, pertukaran direksi, serta frekuensi kemunculan gambar CEO
tidak berpengaruh signifikan terhadap kecurangan pelaporan keuangan, namun
target keuangan, ketidakefektifan pengendalian, pertukaran direksi, pertukaran
auditor, dan frekuensi kemunculan gambar CEO berpengaruh signifikan secara
simultan atau keseluruhan terhadap kecurangan pelaporan keuangan.