Abstract :
Krisis ekonomi menjadikan pelaksanaan tata pengelolaan perusahaan atau Good
Corporate Governance menjadi hal terkemuka di Indonesia. Tata pengelolaan
pemerintahan serta perusahaan di Indonesia yang buruk mengakibatkan ekonomi
Indonesia menjadi memburuk. Banyak peneliti juga mengamati bahwa kegagalan
perusahaan terjadi karena tidak berfungsinya dewan direksi di perusahaan dalam
melaksanakan tanggung jawab dan tugasnya. Ada celah di dalam akuntansi dan
manajemen keuangan, penilaian risiko yang buruk, pemantauan dan kontrol,
praktik audit internal yang lemah dan tingkat transparansi yang memprihatinkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap apakah komposisi struktur internal
perusahaan yang diproksikan dengan dewan komisaris, dewan direksi, proporsi
dewan komisaris independen, komite audit, kepemilikan institusional dan ukuran
perusahaan yang diproksikan dengan total aset berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan yang diproksikan dengan return of equity. Metode analisis yang
digunakan yaitu analisis linear berganda menggunakan aplikasi SPSS. Metode
pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dan mendapat
sampel sebanyak 11 perusahaan subsektor Transportasi pada 2015-2019.
Berdasarkan hasil analisis secara parsial dan simultan, kesimpulan dari penelitian
ini yaitu : (1) dewan komisaris, dewan direksi, proporsi dewan komisaris
independen, kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan berpengaruh tidak
signifikan terhadap return on equity; (2) komite audit berpengaruh signifikan
terhadap return on equity; (3) dewan komisaris, dewan direksi, proporsi dewan
komisaris independen, komite audit, kepemilikan institusional dan ukuran
perusahaan secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap return on equity.