Abstract :
Financial distress merupakan gambaran posisi keuangan suatu perusahaan yang
sedang menurun dan mengalami kesulitan keuangan sebelum perusahaan tersebut
mengalami kebangkrutan. Penelitian ini memiliki tujuan apakah adanya pengaruh
current ratio, return on asset, arus kas operasi dan debt equity ratio terhadap
Financial distress perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2017-2021. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2021. Pengumpulan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Terdapat
tujuh perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dan data yang dimilki
sebanyak 35 data untuk diolah. Metode pengumpulan data yang dipakai dalam
penelian ini dengan menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan yang
terdapat diwebsite Bursa Efek Indonesia. Metode analisis yang terdiri dari metode
analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan uji regresi linear berganda. Hasil
dari uji T menyatakan bahwa current ratio, dan debt equity ratio tidak
berpengaruh signifikan secara parsial dalam memprediksi financial distress,
sedangkan return on asset dan arus kas operasi berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap prediksi kondisi financial distress. Hasil penelitian uji F dapat
dinyatakan bahwa keempat variabel tersebut current ratio, return on asset, arus
kas operasi dan debt equity ratio berpengaruh signifikan secara simultan terhadap
prediksi kondisi Financial distress. Hasil dari uji koefisien determinasi atau
adjusted R square menyatakan bahwa current ratio, return on asset, arus kas
operasi dan debt equity ratio berpengaruh signifikan secara bersama-sama sebesar
80.1% terhadap financial distress dan sisanya dipengaruhi oleh penelitian lain
sebesar 19.9%.