Abstract :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan prinsip dan ciri-ciri
ambisi kekuasaan dalam drama Shakespeare The Tempest. Untuk menggali lebih
dalam tentang ambisi kekuasaan, peneliti menggunakan teori Machiavelli tentang
kekuasaan. Selama melakukan penelitian terkait dengan drama The Tempest ini,
penulis mengaplikasikan salah satu metode penelitian yaitu kualitatif, dan
menerapkannya dengan tujuan untuk menganalisis prinsip serta ciri-ciri ambisi
kekuasaan. Dalam penelitian ini, objeknya adalah ambisi kekuasaan. Subjeknya
adalah drama Shakespeare The Tempest. Monarki Inggris mengalami transformasi
pada saat William Shakespeare menulis The Tempest. Data diambil dari semua
tuturan atau percakapan dari naskah drama yang mengandung prinsip dan ciri?ciri ambisi kekuasaan. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode
close reading. Sebelum melakukan analisis data, penulis memaparkan beberapa
unsur intrinsik drama. Dalam menganalisis data, peneliti menerapkan teori
kekuasaan yang dikemukakan oleh Machiavelli untuk menganalisis prinsip dan
ciri-ciri ambisi kekuasaan. Machiavelli membagi prinsip menjadi kebajikan, niat
baik & kebencian, kehendak bebas, kenegarawanan & perang; dan ciri-ciri
menjadi penusuk dari belakang, penipu, dan ahli memanipulasi pikiran. Setelah
melakukan analisis mendalam, penulis menyimpulkan bahwa dari kategori ambisi
kekuasaan tersebut, Prospero, karakter utama, merupakan cerminan sempurna
dari Machiavellian Prince karena datanya sebagian besar diambil dari kutipannya
di sepanjang cerita drama.