Abstract :
Kota Batam yang terdiri dari beberapa pulau seperti Pulau Batam, Pulau
Rempang dan Pulau Galang, serta pulau-pulau kecil lainnya menjadikan Kota
Batam memiliki potensi yang sangat tinggi di sektor perikanan sehingga tidak
mengherankan jika mayoritas penduduknya tinggal di Kota Batam (pulau /
wilayah pesisir) bekerja sebagai nelayan, dan pendapatan yang diperoleh oleh
komunitas nelayan biasanya tergantung pada kondisi cuaca, musim dan alat
tangkap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi Dinas
Perikanan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan di Kota Batam,
dan untuk menganalisis faktor-faktor apa yang mempengaruhi pendapatan
masyarakat nelayan di Kota Batam. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif deskriptif. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah strategi yang
dilakukan oleh Dinas Perikanan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat
nelayan di Kota Batam. Berdasarkan hasil penelitian, Dinas Perikanan Kota
Batam telah melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat nelayan di Kota Batam yang antara lain memberikan bantuan dalam
bentuk alat tangkap, membentuk lembaga seperti KUB, Pokdakan, dan Poklasar,
melakukan pembinaan, pengawasan, dan mengambil tindakan terhadap nelayan
yang melanggar hukum. Namun, dalam memberikan bantuan kepada masyarakat
nelayan di Kota Batam, itu masih belum merata karena keterbatasan dana yang
dimiliki oleh Dinas Perikanan, dan dalam pengawasan itu masih dianggap tidak
efektif karena keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM).