Abstract :
Pernikahan adalah komitmen yang diikat oleh pasangan suami istri, pernikahan
sebuah keinginan untuk mendapatkan kebahagiaan dengan seseorang yang
dicintai. Menciptakan keluarga yang bahagia tidaklah mudah, pemicunya dimulai
dari ekonomi, seks, dan perbedaan pendapat yang bisa mengakibatkan perceraian.
Perceraian dapat kita temui dikalangan masyarakat dan perceraian bagi pasangan
yang sudah memiliki anak akan berdampak pada perilaku anak mereka. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi Interpersonal
pada keluarga broken home di kecamatan Batu Aji Kota Batam. Penelitian
menggunakan metode kualitatif, perolehan penelitian ini menggunakan metode
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen kunci untuk
melakukan penelitian ini. Hasil penelitian pola komunikasi Interpersonal pada
keluarga broken home di kecamatan Batu Aji kota Batam adalah pola komunikasi
Interpersonal yang dilakukan oleh setiap keluarga broken home berbeda-beda,
ada yang rutin berkomunikasi dan ada juga yang jarang melakukan komunikasi,
orangtua yang rutin melakukan komunikasi Interpersonal membuat anak lebih
terbuka dan mau berbagi cerita dengan orangtuanya tentang masalah yang
dihadapi sedangkan orangtua yang jarang melakukan komunikasi membuat anak
menjadi tertutup dengan orangtuanya. Perilaku anak broken home di lingkungan
internal dan eksternal sangat berbeda, perilaku eksternal yang ditunjukkan anak
broken home di masyarakat cenderung lebih sopan dan mau membuka diri
dibandingan dengan orangtuanya sendiri sedangkan di lingkungan internal atau
lingkungan keluarga cenderung bersifat cuek, dan cenderung memiliki konsep diri
yang negatif sering melawan.