Abstract :
Harga pokok produksii merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
gunai mengelolah bahan baku menjadii barang jadi. Dengan memperhitungkan
harga pokok produksii yang benar maka akan menghasilkan harga jual yang mana
akan mempengaruhil pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang. Untuk
perhitungan dengan menggunakan metode full costing yaitu dengan melibatkan
akun biaya tetap ataupun biaya variabel, yang terdiri dari bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, yang berlaku variabel ataupun
tetap. Sedangkan, dengan menggunakan metode perusahaan hanya menghitung
biaya yang variabel saja. Perhitungan harga pokok produksi dalam menetapkan
harga jual yang digunakan oleh perusahaan masih menggunakan metode yang
sederhana, belum sesuai dengan perhitungan metode akuntansi yang sudah ada.
Dalam penelitian ini bertujuan ingin mengetahui perhitungani harga pokok
produksi dengan metode fulli costing dalam menentukani harga juali wooden box di
PT Pratama Mandiri Perkasa. Dengan menggunakan metode fulli costingg
mempunyai nilai nominal yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode yang
perusahaan gunakan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif,
karena implementasinya meliputi data, analisis dan interpretasi makna data yang
diperoleh, salah satu teknik untuk mengumpulkan data yaitu deangan teknik
observasi (pengamatan) dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan
perhitungan harga pokok produksi metode full costing dan dengan metode yang
perusahaan gunakan selisih yang cukup relevan sehingga dapat mempengaruhi
penepatan harga jual. Pada januari 2015 harga pokok produksi perusahaan sebesar
Rp. 32,794,775 dan Rp. 41,809,953 untuk metode full costing, dan memiliki
selishi sebesar Rp. 9,015,178. Untuk harga jual pada bulan Januari 2015 yaitu Rp.
2,000,000 dan Rp. 2,410,300 menggunakan metode full costing.