Abstract :
Penelitian ini berfokus pada pemilihan fasilitas di Pulau Ranoh, destinasi wisata di
Jembatan 6, Jl. Trans Barelang, Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau, yang mengalami
peningkatan kunjungan setiap tahunnya. Dengan fasilitas yang cukup memadai, Pulau
Ranoh berupaya memberikan pengalaman wisatawan yang memuaskan. Namun,
masalah seperti kurangnya panduan yang jelas dalam memilih fasilitas dapat
menyebabkan keputusan yang tidak efisien dan berdampak negatif pada pengalaman
wisatawan di Pulau Ranoh. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan
keputusan multi-kriteria, khususnya perbandingan antara Simple Additive Weighting
(SAW) dan Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution
(TOPSIS). Data yang diperoleh dari kunjungan wisatawan selama tiga bulan terakhir
digunakan dalam analisis, termasuk kepuasan pengunjung terhadap fasilitas yang
mereka gunakan. Hasilnya menunjukkan bahwa metode SAW memberikan nilai akhir
yang lebih tinggi dibandingkan TOPSIS, namun keduanya memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Penelitian ini membahas pentingnya pemilihan metode
yang sesuai dalam pengambilan sebuah keputusan. Metode SAW cocok untuk situasi
di mana preferensi bobot dapat diatur secara fleksibel, sementara TOPSIS lebih sesuai
untuk menemukan solusi terbaik dari alternatif yang ada. Temuan ini memberikan
wawasan berharga bagi pengambil keputusan di Pulau Ranoh untuk meningkatkan
fasilitas, mendukung pengalaman wisatawan, dan mempromosikan pertumbuhan
pariwisata di wilayah tersebut. Penelitian ini juga memberikan kontribusi pada literatur
pengambilan keputusan multi-kriteria dengan membandingkan SAW dan TOPSIS
dalam konteks pemilihan fasilitas pariwisata.