Abstract :
PT. Sansyu Precision Batam memiliki beberapa jenis mesin molding salah
satunya yaitu mesin molding IM 18-06 dimana mesin tersebut merupakan salah satu
mesin utama di perusahaan. Penggunaan mesin molding ini telah dilakukan sejak
tahun 2000 dan mengakibatkan mesin sering mengalami waktu berhenti
(breakdown) selama proses produksi, sehingga sulit tercapainya target produksi.
Perawatan mesin terkait pembersihan (cleaning) dan perawatan pencegahan belum
dilakukan dengan maksimal. Untuk memperbaiki tingkat efektifitas mesin dalam
produksi, diperlukan tindakan perbaikan. Maka dari itu, penelitian dengan
menggunakan metode OEE perlu dilakukan agar perusahaan mengetahui dan dapat
mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini menemukan bahwa
tingkat persentase OEE pada mesin molding IM 18-06 di PT. Sansyu Precision
Batam pada bulan Januari 2020 sampai dengan Juni 2020 masih dibawah nilai OEE
standar kelas dunia yaitu 85%. Nilai tingkat persentase OEE terendah terdapat pada
bulan Januari 2020 sebesar 68,76%, sedangkan persentase OEE tertinggi terdapat
pada bulan Juni 2020 sebesar 82,37%, dengan nilai OEE rata-rata sebesar 75,73%.
Nilai OEE tersebut menunjukkan bahwa tingkat efektifitas performansi proses
mesin molding IM 18-06 masih rendah. faktor tersebab yang menyebabkan
rendahnya efektifitas mesin molding IM 18-06 adalah faktor idling and minor
stoppage dan reduced speed loss dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya yaitu
sebesar 15,37%. Oleh karena itu, PT Sansyu Precision Batam perlu menerapkan
Total Productive Maintenance untuk meningkatkan performansi proses mesin
molding IM 18-06. Dan baiknya perusahaan agar lebih memperhatikan kondisi
mesin dengan memperkirakan kerusakan mesin melalui perhitungan umur operasi
untuk mengantisipasi kerusakan mesin dan menetapkan langkah-langkah
perawatan mesin dan penggantian komponen mesin sebelum terjadinya kerusakan
mesin.