Abstract :
Ketidaksetaraan dalam hal perolehan informasi yang terjadi antara pihak prinsipal
dan agen yang disebut sebagai asimetri informasi, menjadi suatu kesempatan bagi
manajer melakukan manajemen laba. Manajemen laba dilakukan dengan
memanipulasi berbagai informasi yang tercantum pada laporan keuangan suatu
perusahaan. Good Corporate Governance (GCG) merupakan salah satu solusi
untuk meminimalisasi manajemen laba agar kondisi perusahaan lebih sehat yang
tentunya menggunakan prinsip-prinsip tertentu. Penelitian ini bertujuan menguji
pengaruh mekanisme Good Corporate Governance terhadap manajemen laba.
Mekanisme Good Corporate Governance yang digunakan penelitian ini terdiri
dari komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan
komite audit. Populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2019
dengan metode pengambilan sampel purposive sampling sehingga diperoleh 11
sampel perusahaan dari 58 perusahaan manufaktur yang termasuk di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dalam sektor industri barang konsumsi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara parsial atau dari masing-masing mekanisme Good
Corporate Governance yang digunakan penelitian, komisaris independen tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba, kepemilikan manajerial tidak berpengaruh
terhadap manajemen laba, kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba, dan komite audit berpengaruh sigifikan terhadap manajemen
laba. Namun secara simultan (keseluruhan), komisaris independen, kepemilikan
manajerial, kepemilikan institusional, dan komite audit berpengaruh signifikan
terhadap manajemen laba.