DETAIL DOCUMENT
KOMPARASI STRUKTUR CERITA DONGENG KOREA NAMUKKUN-GWA SEONNYEO (나무꾼과 선녀) DAN DONGENG INDONESIA JAKA TARUB DALAM PERSPEKTIF NARATOLOGI A.J. GREIMAS
Total View This Week0
Institusion
Universitas Pendidikan Indonesia
Author
Tiffany Kellytania Swany, -
Subject
L Education (General) 
Datestamp
2023-08-30 07:54:33 
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan struktur cerita Jaka Tarub dan Namukkun?gwa Seonnyeo (???? ??). Keduanya memiliki garis besar cerita yang sama, namun terdapat beberapa perbedaan. Penelitian ini menggunakan teori struktur naratif milik A.J. Greimas dengan metode kualitatif deskriptif. Cerita Jaka Tarub menghasilkan 12 struktur aktansial. Cerita (namukkun-gwa seonnyeo) ???? ?? menghasilkan 13 struktur cerita aktansial. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya lima persamaan struktur aktan dan sembilan perbedaan struktur aktansial dari 25 struktur aktansial yang ada pada kedua dongeng. Perbedaan jumlah struktur aktan disebabkan oleh adanya penambahan tokoh yang ada dalam cerita Namukkun-gwa Seonnyeo (???? ??). Pada penelitian ini ditemukan juga persamaan dan perbedaan struktur fungsional. Dari struktur fungsional kedua dongeng, dapat dilihat persamaan yang ada, yaitu kedua dongeng memiliki awal dan akhir cerita yang sama. Sedangkan perbedaan ditunjukan pada dinamika konflik pada alur cerita kedua dongeng. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapatnya perbedaan struktur cerita pada dua cerita dongeng negara berbeda meskipun kedua cerita dongeng tersebut memiliki garis besar yang sama. Adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai teori struktur naratif milik A.J. Greimas yang dapat dipakai untuk meneliti cerita rakyat dan menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya. This research aims to compare the narrative structures of the stories "Jaka Tarub" and "Namukkun-gwa Seonnyeo" (???? ??). Both of them share a similar storyline, but there are several differences. This study utilizes A.J. Greimas' theory of narrative structure using a qualitative descriptive method. The story of "Jaka Tarub" yields 12 actantial structures, while the story of "Namukkun-gwa Seonnyeo" (???? ??) produces 13 actantial story structures. The findings of this research reveal five common actantial structures and nine differing actantial structures out of the 25 actantial structures present in both folktales. The difference in the number of actantial structures is attributed to the addition of characters in the story of "Namukkun-gwa Seonnyeo" (???? ??). This research also identifies similarities and differences in functional structures. From the functional structures of both tales, similarities are observed, specifically in the shared beginning and ending of the stories. However, differences are evident in the conflict dynamics within the plot of the two tales. The conclusion drawn from this study is that there are structural disparities in the narratives of these two folktales from different countries, despite their shared overarching themes. This research is expected to broaden insights into A.J. Greimas' theory of narrative structure, applicable for studying folktales and serving as a reference for future research. 
Institution Info

Universitas Pendidikan Indonesia