DETAIL DOCUMENT
ANALISIS STRUKTUR, PROSES PENCIPTAAN, KONTEKS PENUTURAN, DAN FUNGSI KIDUNG SRI LIMA SEBAGAI SASTRA LISAN DI KAMPUNG CIPINING-BOGOR
Total View This Week0
Institusion
Universitas Pendidikan Indonesia
Author
Aldika Restu Pramuli, -
Subject
L Education (General) 
Datestamp
2023-08-30 09:05:32 
Abstract :
Penelitian ini berjudul ?Analisis Struktur, Proses Penciptaan, Konteks Penuturan, dan Fungsi Kidung Sri Lima sebagai Sastra Lisan di Kampung Cipining-Bogor?. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terhadap hal yang dikaji, yakni Kidung Sri Lima. Kidung ini sangat berbeda dengan kidung-kidung yang lahir pada masa Kerajaan Majapahit. Keunikan lain yang terkandung di dalam kidung ini adalah perpaduan budaya Hindu dan Islam. Tujuan dituturkannya kidung adalah sebagai bentuk pemujaan terhadap Dewi Sri yang diyakini sebagai dewi kesuburan, tetapi unsur-unsur ilahiah juga muncul pada teks ini. Kidung ini juga merupakan perpaduan budaya masyarakat pemiliknya. Secara struktur, kidung ini dibentuk oleh bahasa Sunda dialek Banten, padahal secara geografis, wilayah Kampung Cipining merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat. Hal ini disebabkan lokasi asal teks lebih dekat ke sentral kebudayaan Banten-Baduy, daripada sentral kebudayaan Priangan. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil analisis dari struktur, proses penciptaan, konteks penuturan, dan fungsi Kidung Sri Lima. Kidung Sri Lima yang menjadi data penelitian dalam penelitian ini diperoleh dari juru kidung utama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan untuk mendapatkan kedalaman analisis terhadap teks yang dikaji. Selanjutnya, data dianalisis strukturnya (sesuai teori formula dari Albert Lord), proses penciptaannya, konteks penuturannya, dan fungsinya, baik saat diciptakan maupun saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kidung Sri Lima ini memiliki struktur yang sangat menarik karena dibentuk oleh pengulangan-pengulangan diksi baik dalam satu larik penuh maupun sebagian larik, baik dalam satu bait maupun antarbait. Perulangan diksi-diksi tersebut pada akhirnya menimbulkan perulangan bunyi dan perulangan irama. Tema yang terkandung di dalam teks adalah sebuah permohonan seorang hamba terhadap zat yang berkuasa. Inti dari pengiriman kidung adalah sosok Dewi Sri yang dipercayai masyarakat Cipining sebagai dewi kesuburan. Pada proses penciptaannya, penutur memperoleh teks dengan cara menghafal dari penutur sebelumnya. Penghafalan ini sangat mungkin dilakukan karena teks dibentuk oleh perulangan-perulangan larik. Konteks penuturannya menuju ke satu titik, yaitu persembahan terhadap Dewi Sri. Sementara itu, fungsi teks telah mengalami perubahan dari sebelumnya. Penelitian ini masih sangat terbuka untuk dikaji dengan menggunakan pendekatan yang lain. 
Institution Info

Universitas Pendidikan Indonesia