Abstract :
Sumber mata air bukit urung merupakan sebuah sumber mata air yang
telah banyak digunakan oleh masyarakat untuk keperluan hidup seperti untuk
sumber air baku air minum, namun belum ada penelitian yang dapat dijadikan
landasan dalam pengelolaannya baik kualitas maupun kuantitasnya sehingga
belum dilakukan pemberdayagunaan. Secara fisik sumber air bersih mata air bukit
urung ini terlihat sangat bening. Meskipun berada dalam kawasan perkebunan
kelapa sawit sumber air ini tidak menunjukkan adanya bentuk pencemaran.
Metode yang digunakan untuk mengnalisa air pada sumber air ini adalah
metode deskriptif dengan membandingkan beberapa parameter yang ditetapkan
permenkes no 32 tahun 2017 dengan hasil analisa laboratorium. Sedangkan untuk
kuantitas maka akan dilakukan penelitian dengan metode volumetrik.
Secara kulitas diperoleh data, pH sebesar 4,99 mg/L, Besi <0,05, TDS 33
mg/L, dan bakteri kollifom 450 mg/L. Sedangkan secara kuantitas diperoleh debit
aliran perhari yang menunjukkan jumlah yang cukup besar, yaitu berkisar 2482,31
m3/hari, dengan debit maksimum 2851,2 m3/hari, sedangkan debit minimum
2271,26 m3/hari. Sedangkan kebutuhan air bersih perorang dalam sehari adalah
sekitar 60 liter atau setasa 0,6 m3 sehingga sumber air ini dapat memenuhi
kebutuhan air sekitar 4.136,6 orang setiap harinya.