Abstract :
Perpindahan kalor (heat transfer) secara konveksi terjadi jika adanya perbedaan
temperatur antara dua fluida, seperti pada radiator. Namun bagaimana penelitian untuk
menentukan performa proses perpindahan kalor pada radiator melalui eksperimen
pengujian. Eksperimen pengujian dilakukan dengan memvariasikan temperatur air yaitu
60 , 70 , dan 80 . Dimana putaran kipas juga divariasikan pada 1600 rpm, 1700
rpm, dan 2000 rpm. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa proses laju perpindahan
kalor konveksi rata-rata yang terjadi di radiator sebesar 10,20 kj/det pada putaran 1600
rpm; 14,91 kj/det pada putaran 1700 rpm, dan 18,83 kj/det pada putaran 2000 rpm. dimana
perpindahan kalor aktual tertinggi sebesar 5,97 m/det yang terjadi di temperatur air masuk
80 0C pada putaran 2000 rpm. perpindahan kalor aktual terendah pada suhu air masuk 60
0C putaran 1600 rpm. Sementara untuk laju perpindahan kalor rata-rata sisi udara adalah
4,71 m/det, dan sisi air 2,62 m/det. Sedangkan pembuangan kalor maksimum yang dapat
dilakukan oleh radiator adalah sebesar 11,34 kj/kg0C pada putaran 2000 rpm.
Penyimpangan kesetimbangan energi adalah sebesar 53 . Sedangkan untuk performa dari
alat uji perpindahan kalor menggunakan radiator dapat dilihat melalui efektifitas kerjanya.
Efektifitas kerja dari alat uji perpindahan kalor menggunakan radiator adalah efektif di
temperatur air 70 0C pada putaran 2000 rpm sebesar 0.9 kj/kg 0C. Dimana nilai dari Log-
MeanTemperature Difference pada temperatur air 60 0C, 70 0C, dan 80 0C pada putaran
1600 rpm adalah 2,94 0C. Sedangkan pada temperatur air 60 0C, 70 0C, dan 80 0C pada
putaran 1700 rpm adalah 3,33 0C. Dan pada temperatur air 60 0C, 70 0C, dan 80 0C pada
putaran 2000 rpm adalah 4,41 0C. Dari hasil eksperimen pengujian, dan analisis
perhitungan pada penelitian, dapat disimpulkan bahwa alat uji efektif untuk melakukan
proses perpindahan kalor secara konveksi.