IMPLEMENTASI PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG BERAGAMA ISLAM DI KECAMATAN KEPENUHAN DITINJAU DARI PP NOMOR 54 TAHUN 2007
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Pasir Pengaraian
Author
YANTI, DARMA
Subject
340 - 349 Ilmu Hukum
Datestamp
2024-01-18 03:26:25
Abstract :
Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa?. Secara naluri insani, setiap pasangan suami isteri berkeinginan untuk mempunyai anak, demi menyambung keturunan dan mewarisinya serta menjadi pelengkap kebahagian dalam rumah tangga. Bagi rumah tangga yang tidak dikaruniai anak, untuk memperoleh anak, berbagai cara dilakukan, seperti mengadopsi atau mengangkat anak orang lain, baik dari anak keluarganya, anak orang lain, untuk menjadi anak angkatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses implemntasi pengangkatan anak di Kecamatan Kepenuhan Kabupaten Rokan Hulu di tinjau dari PP Nomor 54 Tahun 2007, dan mengetahui kedudukan hukum status anak yang diangkat di luar pengadilan di Kecamatan Kepenuhan Kabupaten Rokan Hulu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis melalui pendekatan yuridis empiris. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi pengangkatan anak di Kecamatan Kepenuhan jika ditinjau dari PP nomor 54 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak, baik yang diketahui asalusulnya maupun tidak diketahui asal-usulnya telah sesuai dengan prosedur yang ada. Yaitu dimulai dari prosedur pengajuan, para pemohon sudah memenuhi persyaratan untuk mengajukan permohonan pengangkatan anak sesuai dengan prosedur yang berlaku. Kemudian, keedudukan hukum pengangkatan anak (adopsi) di Kepenuhan Sah adanyanya. Disetujui oleh orang tua kandung anak tersebut dengan alas an ekonomi kurang mampu. Sejak saat itu, segala hak dan kewajiban orang tua kandung beralih pada orang tua angkat. Kemudian kedudukan hukum yang kedua, yakni hak waris.
Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa?. Secara naluri insani, setiap pasangan suami isteri berkeinginan untuk mempunyai anak, demi menyambung keturunan dan mewarisinya serta menjadi pelengkap kebahagian dalam rumah tangga. Bagi rumah tangga yang tidak dikaruniai anak, untuk memperoleh anak, berbagai cara dilakukan, seperti mengadopsi atau mengangkat anak orang lain, baik dari anak keluarganya, anak orang lain, untuk menjadi anak angkatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses implemntasi pengangkatan anak di Kecamatan Kepenuhan Kabupaten Rokan Hulu di tinjau dari PP Nomor 54 Tahun 2007, dan mengetahui kedudukan hukum status anak yang diangkat di luar pengadilan di Kecamatan Kepenuhan Kabupaten Rokan Hulu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis melalui pendekatan yuridis empiris. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi pengangkatan anak di Kecamatan Kepenuhan jika ditinjau dari PP nomor 54 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak, baik yang diketahui asalusulnya maupun tidak diketahui asal-usulnya telah sesuai dengan prosedur yang ada. Yaitu dimulai dari prosedur pengajuan, para pemohon sudah memenuhi persyaratan untuk mengajukan permohonan pengangkatan anak sesuai dengan prosedur yang berlaku. Kemudian, keedudukan hukum pengangkatan anak (adopsi) di Kepenuhan Sah adanyanya. Disetujui oleh orang tua kandung anak tersebut dengan alas an ekonomi kurang mampu. Sejak saat itu, segala hak dan kewajiban orang tua kandung beralih pada orang tua angkat. Kemudian kedudukan hukum yang kedua, yakni hak waris.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
