Abstract :
Abstrak
Penelitian ini menggambarkan kondisi usahatani padi sawah dan padi gogo di Kecamatan Rambah Samo saat ini, menganalisis biaya-biaya yang dikeluarkan untuk usahatani padi sawah dan padi gogo, dan menganalisis pendapatan yang diterima petani dari usahatani padi sawah dan padi gogo, serta membandingkan produktivitas usahatani padi sawah dan padi gogo. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Mei 2016 di Kecamatan Rambah Samo. Secara purposive ditentukan Desa Rambah Baru yang merupakan sentra produksi padi sawah, dan Desa Langkitin yang merupakan sentra produksi padi gogo. Dalam penentuan responden, penelitian ini menggunakan teknik Cluster Sampling dengan menggunakan sampel petani padi sawah sebanyak 43 orang dan padi gogo sebanyak 51 orang dari total keseluruhan populasi padi sawah sebanyak 675 petani, padi gogo sebanyak 792 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode derkriptif dengan pendekatan studi kasus. Dengan metode ini data diolah dan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui kondisi yang dialami petani saat ini dalam melakukan sistem budidaya padi sawah maupun padi gogo. Analisis kuantitatif yang dipilih adalah analisis pendapatan usahatani. Untuk menghitung pendapatan petani padi sawah dan padi gogo, dilakukan tabulasi sederhana dengan menghitung pendapatan usahatani padi sawah dan padi gogo atas biaya tunai dan pendapatan usahatani padi sawah dan padi gogo atas biaya total. Berdasarkan hasil Penelitian, Rata-rata produksi padi sawah adalah sebesar 4.956 kg gabah kering panen dengan harga jual rata-rata Rp. 3.500 per kilogram, maka total penerimaan yang diperoleh petani adalah sebesar Rp. 17.346.000 per hektar. Total biaya usahatani yang dikeluarkan petani untuk satu kali musim tanam adalah sebesar Rp. 6.758.449 per hektar yang terdiri dari biaya tunai sebesar Rp. 6.163.783 per hektar atau sebesar 91,20 persen dan biaya diperhitungkan sebesar Rp. 594.666 per hektar atau sebesar 8,80 persen. Pendapatan atas biaya tunai sebesar Rp. 11.182.217 per hektar, pendapatan atas biaya total sebesar Rp. 10.587.551 per hektar. Rata-rata produksi padi gogo adalah sebesar 3.602 kg gabah kering panen dengan harga jual rata-rata Rp. 5.500 per kilogram, maka total penerimaan yang diperoleh petani adalah sebesar Rp. 19.811.000 per hektar. Total biaya usahatani yang dikeluarkan petani untuk satu kali musim tanam adalah sebesar Rp. 6.038.623 per hektar yang terdiri dari biaya tunai sebesar Rp. 5.610.545 per hektar atau sebesar 92,91 persen dan biaya diperhitungkan sebesar Rp. 428.078 per hektar atau sebesar 7,09 persen. Pendapatan atas biaya tunai sebesar Rp. 14.200.455 per hektar, pendapatan atas biaya total sebesar Rp. 13.772.377 per hektar. Dari hasil analisis usahatani menunjukkan bahwa biaya total per hektar dan per kg output per musim tanam usahatani padi sawah yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan usahatani padi gogo. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani padi gogo lebih menguntungkan dari pada usahatani padi sawah. Saran yang diajukan adalah usahatani padi sawah sama-sama layak untuk diusahakan, namun usahatani padi gogo lebih menguntungkan dari pada usahatani padi sawah.