ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KOLAK DINGIN (KOLDING) (Studi Kasus Pada Usaha Kolak Dingin (Kolding) Bapak Sutriono Di Desa Rambah Baru Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau)
Total View This Week4
Total View This Week4
Institusion
Universitas Pasir Pengaraian
Author
Surwijiaman, -
Subject
Datestamp
2019-12-12 02:24:00
Abstract :
ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KOLAK DINGIN (KOLDING) (Studi Kasus Pada Usaha Kolak dingin (kolding) Bapak Sutriono Di Desa Rambah Baru Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau) Surwijiaman 1), Ikhsan Gunawan2), M. Yunan Nasution2) 1)Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Pasir Pengaraian, 2)Dosen Fakultas Pertanian Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK Kolak Dingin adalah makanan berkuah yang memiliki rasa manis yang segar dan dapat dipadukan dengan berbagai macam bahan campuran seperti, buah kolang kaling, buah nangka, ubi dan bahan hasil pertanian lainnya. Untuk campuran Kolak dingin (kolding) sebenarnya dapat disesuaikan dengan selera. Kolak Dingin Juga merupakan makanan yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalaangan umur. Namun dalam menjalankan usahanya kebanyakan pelaku usaha agroindustri kolak dingin belum melakukan evaluasi usaha yang dijalankan dan juga belum melakukan analisis finansial pada usahanya sehingga tidak diketahui besarnya penerimaan dan keuntungan yang diperoleh dalam setiap periode produksi pada usahanya. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis kelayakan usaha agroindustri kolak dingin (Kolding). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rambah baru Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu yaitu mulai dari bulan November 2018 sampai bulan Januari 2019. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian studi kasus pada usaha Agroindustri Kolak Dingin milik Bapak Sutriono. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara secara langsung dengan responden. Data yang diperoleh dari pengusaha akan dianalisis dengan analisis analisis Break Event Point (BEP) dan Return Cost Ratio (RCR). Hasil analisis menunjukkan bahwa BEP Harga Produksi usaha agroindustri sebesar Rp. 4.514,- dan volume produksi sebanyak 442 porsi atau pada saat pengusaha memperoleh penerimaan sebesar Rp. 1.996.539,-. Nilai Return Cost Ratio (RCR) sebesar 1,33 yang mengindikasikan bahwa setiap satu rupiah yang dikeluarkan pengusaha akan memperoleh pendapatan sebesar 1,33. berarti lebih besar dari 1, dengan kata lain usaha agroindustri kolak dingin layak untuk dijalankan. Kata Kunci : usaha, analisis, hasil.
ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KOLAK DINGIN (KOLDING) (Studi Kasus Pada Usaha Kolak dingin (kolding) Bapak Sutriono Di Desa Rambah Baru Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau) Surwijiaman 1), Ikhsan Gunawan2), M. Yunan Nasution2) 1)Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Pasir Pengaraian, 2)Dosen Fakultas Pertanian Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK Kolak Dingin adalah makanan berkuah yang memiliki rasa manis yang segar dan dapat dipadukan dengan berbagai macam bahan campuran seperti, buah kolang kaling, buah nangka, ubi dan bahan hasil pertanian lainnya. Untuk campuran Kolak dingin (kolding) sebenarnya dapat disesuaikan dengan selera. Kolak Dingin Juga merupakan makanan yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalaangan umur. Namun dalam menjalankan usahanya kebanyakan pelaku usaha agroindustri kolak dingin belum melakukan evaluasi usaha yang dijalankan dan juga belum melakukan analisis finansial pada usahanya sehingga tidak diketahui besarnya penerimaan dan keuntungan yang diperoleh dalam setiap periode produksi pada usahanya. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis kelayakan usaha agroindustri kolak dingin (Kolding). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rambah baru Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu yaitu mulai dari bulan November 2018 sampai bulan Januari 2019. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian studi kasus pada usaha Agroindustri Kolak Dingin milik Bapak Sutriono. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara secara langsung dengan responden. Data yang diperoleh dari pengusaha akan dianalisis dengan analisis analisis Break Event Point (BEP) dan Return Cost Ratio (RCR). Hasil analisis menunjukkan bahwa BEP Harga Produksi usaha agroindustri sebesar Rp. 4.514,- dan volume produksi sebanyak 442 porsi atau pada saat pengusaha memperoleh penerimaan sebesar Rp. 1.996.539,-. Nilai Return Cost Ratio (RCR) sebesar 1,33 yang mengindikasikan bahwa setiap satu rupiah yang dikeluarkan pengusaha akan memperoleh pendapatan sebesar 1,33. berarti lebih besar dari 1, dengan kata lain usaha agroindustri kolak dingin layak untuk dijalankan. Kata Kunci : usaha, analisis, hasil.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
