DETAIL DOCUMENT
STUDI ETNOMEDISIN TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT DI DESA BAUN BANGO KECAMATAN KAMIPANG UNTUK MENUNJANG MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SMA
Total View This Week0
Institusion
Universitas Palangka Raya
Author
Depie, ACD113012
Dr. Yohanes Edy Gunawan, M.Si., 195906201988101001
Adventus Panda, S.Si., M.Si., 19770807 200604 1 002
Subject
QH301 Biology 
Datestamp
2020-02-18 04:48:06 
Abstract :
Depie. 2020. Studi Etnomedisin Tumbuhan Berkhasiat Obat di Desa Baun Bango Kecamatan Kamipang untuk Menunjang Materi Keanekaragaman Hayati di SMA. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA, FKIP Universitas Palangka Raya. Pembimbing: (I) Dr.Yohanes Edy Gunawan, M.Si., (II) Adventus Panda, S.Si.,M.Si. Kata kunci : Etnomedisin, tumbuhan berkhasiat obat, Desa Baun Bango. Etnomedisin merupakan salah satu upaya masyarakat lokal untuk menanggulangi masalah kesehatan. Etnomedisin dalam konteks ini melibatkan kearifan lokal pemanfaatan tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk memelihara kesehatan, dan atau memiliki khasiat obat. Praktisi etnomedisin dikenal dengan Hattra. Seiring makin luasnya perubahan fungsi lahan, dan berkurangnya Hattra, maka perlu dilakukan penelitian etnomedisin tumbuhan berkhasiat obat di Desa Baun Bango, Kabupaten Katingan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan organ tumbuhan berkhasiat obat dan cara penggunaannya di Desa Baun Bango, Kecamatan Kamipang. Penelitian ini penelitian kombinasi dengan metode concurrent embedded. Data diperoleh melalui kuisioner indentitas Hattra, pengetahuan dan pengalaman pengobatan, serta tata laksana pengobatan disertai in-depth interview. Hasil penelitian diperoleh 51 tumbuhan berkhasiat obat, yang termasuk dalam 28 suku. Secara umum yang paling banyak digunakan adalah suku Asteraceae (9,80%), suku (Poaceae dan Zingiberaceae) masing-masing (7,84%), suku (Euphorbiaceae dan Annonaceae) masing-masing (5,88%), suku (Moraceae, Menispermaceae dan Melastomaceae) masing-masing (3,92%), serta 20 jenis dalam 20 suku (39,22%). Bagian tumbuhan yang banyak digunakan adalah daun (25,45%), akar (21,82%), pucuk (10,91%), kulit batang (7,27%), kombinasi akar daun (3,92%), batang, dan kombinasi akar daun (3,64%) serta akar batang daun, kombinasi akar batang masing-masing sebesar (1,82%). Cara penggunaannya tumbuhan secara berturut-turut diminum (30,00%), tumbuk (11,82%), lulur/bedak (8,18%), getah (4,55%), oles rebus dan balut masing-masing sebesar (2,73%), bakar (1,82%)serta kunyah (0,91%). 
Institution Info

Universitas Palangka Raya