Kesiapan perusahaan untuk menerapkan pelaporan terintegrasi: penilaian laporan keberlanjutan perusahaan berdasarkan rerangka konseptual pelaporan terintegrasi
Total View This Week148
Total View This Week148
Institusion
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Author
Tesalonika, Fellia
Subject
Accounting
Datestamp
2020-02-19 05:34:29
Abstract :
Pelaporan tradisional yang hanya mengeluarkan laporan tahunan ternyata tidak memuaskan investor dan dianggap kurang relevan bagi kondisi saat ini yang menjunjung tinggi masalah sosial dan lingkungan. Selanjutnya dikeluarkan laporan keberlanjutan untuk sebuah solusi dari pelaporan tradisional, tetapi informasi dari laporan keberlanjutan yang terpisah menghasilkan pendekatan yang tidak terintegrasi. Oleh karena itu The International Integrated Reporting Council (IIRC) yang didukung oleh Global Reporting Initiatives (GRI) mengembangkan pelaporan terintegrasi, pelaporan ini berisi informasi keuangan dan non keuangan yang saling berkaitan dan ringkas, informasi dari pelaporan terintegrasi juga digunakan investor untuk mengambil keputusan. Pelaporan terintegrasi mempunyai delapan konten elemen yaitu gambaran organisasi dan lingkungan eksternal, tata kelola, model bisnis, risiko dan kesempatan, strategi dan alokasi sumber daya, kinerja, pandangan, dan dasar presentasi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan sumber data sekunder berupa laporan tahunan perusahaan yang diambil dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Objek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2015-2018, sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, sampel yang diperoleh adalah sebanyak 38 perusahaan, sehingga data penelitian yang dianalisis berjumlah 115 data. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Indeks Keberlanjutan dan Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Pelaporan Terintegrasi. Komite Keberlanjutan dan Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Pelaporan Terintegrasi.
Pelaporan tradisional yang hanya mengeluarkan laporan tahunan ternyata tidak memuaskan investor dan dianggap kurang relevan bagi kondisi saat ini yang menjunjung tinggi masalah sosial dan lingkungan. Selanjutnya dikeluarkan laporan keberlanjutan untuk sebuah solusi dari pelaporan tradisional, tetapi informasi dari laporan keberlanjutan yang terpisah menghasilkan pendekatan yang tidak terintegrasi. Oleh karena itu The International Integrated Reporting Council (IIRC) yang didukung oleh Global Reporting Initiatives (GRI) mengembangkan pelaporan terintegrasi, pelaporan ini berisi informasi keuangan dan non keuangan yang saling berkaitan dan ringkas, informasi dari pelaporan terintegrasi juga digunakan investor untuk mengambil keputusan. Pelaporan terintegrasi mempunyai delapan konten elemen yaitu gambaran organisasi dan lingkungan eksternal, tata kelola, model bisnis, risiko dan kesempatan, strategi dan alokasi sumber daya, kinerja, pandangan, dan dasar presentasi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan sumber data sekunder berupa laporan tahunan perusahaan yang diambil dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Objek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2015-2018, sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, sampel yang diperoleh adalah sebanyak 38 perusahaan, sehingga data penelitian yang dianalisis berjumlah 115 data. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Indeks Keberlanjutan dan Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Pelaporan Terintegrasi. Komite Keberlanjutan dan Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Pelaporan Terintegrasi.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
