Abstract :
Minat wirausaha masyarakat Indonesia semakin meningkat khususnya
pada Usaha Mikro Kecil Menengah. Namun demikian, kebanyakan UMKM hanya
menerapkan akuntansi sederhana, sehingga informasi terkait keuangan perusahaan
tidak diketahui secara detail. Penelitian ini bermaksud untuk memahami praktik
akuntansi pada usaha burung lovebird yang notabene merupakan usaha rumahan
dengan skala mikro, kecil, dan menengah.
Paradigma yang digunakan adalah paradigma interpretif. Melalui strategi
fenomenologi, penelitian ini berupaya mengungkap makna dari sebuah praktik
akuntansi pada usaha burung lovebird yang diperoleh dari dua orang informan.
Hasil penelitian menunjukkan kebanyakan pengusaha burung lovebird
tidak melakukan pencatatan terhadap peristiwa atau kejadian ekonomi yang
terjadi. Pencatatan bagi sebagian besar pengusaha burung lovebird dirasa belum
perlu dilakukan, karena mencatat dianggap tidak efisien dan hanya menambah
keribetan dalam berbisnis. Menurut informan, informasi mengenai keadaan
keuangan entitas usaha burung lovebird mudah diketahui dengan hanya berbekal
ingatan, sehingga tanpa mencatatpun pengusaha burung lovebird dapat
mengetahui keuntungan dan kerugian. Dengan demikian Praktik akuntansi yang
terjadi adalah akuntansi ingatan.
Kata Kunci : Akuntansi Lovebird, Fenomenologi, Pencatatan, Ingatan.