Abstract :
Produksi garam merupakan rutinitas tahunan oleh mayarakat yang
sebagian besar dijadikan mata pencaharian utama yang sangat menunjang dalam
kehidupan sehari-hari. Sementara usaha produksi tani garam mayoritas dilakukan
dengan teknologi yang sederhana karena pengetahuan dan skill pengelolaan yang
rendah dalam memproduksi komoditas musiman dan sulitnya mencari kegiatan
usaha lain serta harga produksi yang tidak stabil yaitu mengalami kenaikan mapun
penurunan. Maka hal tersebut perlu dikembangkan secara lanjut agar tingkat
produksi garam dapat mengalami suatu peningkatan di sepanjang waktu.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
keberlanjutan produksi usaha petani garam dengan budidaya ikan sebagai
alternatif untuk meningkatkan pendapatan. Metode penelitian yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif. Penulis akan mengumpulkan data dengan cara
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian penulis akan menganalisis
biaya dengan membandingkan dan mengevaluasi perhitungan sesudah dan
sebelum produksi penggaraman dari data yang telah diperoleh di lapangan.
Hasil penelitian dapat dilihat dari angka bahwa total penjualan produksi
Ikan-Garam yaitu sebesar 157.763.000/Ha/tahun lebih tinggi dari produksi garam
adalah sebesar Rp. 134.115.000/Ha/tahun dengan masing-masing persentasi 100%
dan total biaya yang dikeluarkan pada produksi Ikan-Garam sebesar Rp.
30.093.000/Ha/tahun atau persentasi (19,07 %) lebih tinggi dari produksi garam
sebesar Rp. 27.169.000/Ha/tahun atau persentasi (20,26 %). Sedangkan total
pendapatan pada produksi budidaya Ikan-Garam sebesar
Rp.127.670.00p/Ha/tahun atau persentasi (80,93 %) juga lebih tinggi dari pada
produksi garam sebesar Rp. 106.964.000/Ha/tahun atau persentasi (79,74 %).
Jadi, dari hasil penelitian yang telah diteliti bahwasanya keberlanjutan produksi
garam dengan budidaya ikan layak dikembangkan sebagai alternatif unutk dapat
meningkatkan suatu pendapatan dengan selisih sebesar 1,19 %.
Kata Kunci: Keberlanjutan, Produksi, Pendapatan, Tambak Garam