Abstract :
Menurunnya kemampuan fungsi tubuh serta perubahan bentuk fisik
merupakan ciri khas kehidupan lansia. Sehingga ada banyak hal yang membuat
lansia saling bergantung terhadap pasangannya. Lansia yang ditinggal
pasangannya akan mengalami perubahan besar dalam hidupnya serta
mempengaruhi konsep diri dalam dirinya sehingga muncullah mekanisme diri
yang dapat mempengaruhi harga diri lansia. Tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui ada tidaknya hubungan mekanisme koping dengan harga diri
lansia yang ditinggal pasangannya di Desa Legung Timur Kabupaten Sumenep.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitia ini adalah metode cross
sectionaldengan menggunakan analitik dalam pembahasnnya. Populasi dalam
peneitian ini adalah seluruh lansia yang ada di Desa Legung Timur, sehingga
diambil sampel sesuai criteria yaitu berjumlah 35 lansia. Teknik sampling yang
digunakan adalah purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat mekanisme koping dengan harga
diri terendah yaitu 18 responden (52%) dari jumlah responden yang ada yaitu 35
orang. Sehingga berdasarkan jumlah tersebut menunjukkan lebih dari setengah
responden memiliki harga diri rendah, yang lainnya sedang 11 orang sedangkan
harga diri tinggi hanya 9 orang. Dari data tersebut hasil uji statistic dengan
menggunakan chi square didapatkan hasil sig nilai p value 0,135 > ? = 0,05,
maka HO diterima dan HI ditolak artinya tidak ada hubungan mekanisme koping
dengan harga diri lansia yang ditinggal pasangannya di desa Legung Timur
Kabupaten Sumenep..
Kata Kunci : mekanisme koping, harga diri, lansia