Abstract :
Wilayah Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi, namun
kurangnya pengelolaan air hujan yang memadai, menyebabkan air hujan yang
tersedia akan terbuang percuma, sedangkan pada musim kemarau terjadi
kekeringan yang menyebabkan kurangnya ketersediaan air bersih. Metode
filterisasi sederhana dapat menjadi alternatif yang efektif dan efisien untuk
mengolah air hujan menjadi air bersih yang layak dikonsumsi. Desa Kombang
khususnya Dusun Galisek Daja termasuk daerah yang terkena dampak kekeringan
pada musim sehingga menyebabkan penduduk setempat mengalami kurangnya
ketersediaan air bersih. Selain hal itu, kurangnya air bersih di daerah tersebut karena
memiliki kualitas air yang kurang baik yaitu airnya berbau. Dari permasalahan ini
peneliti mengambil alternatif, yaitu perancangan penampungan air hujan untuk
pemenuhan kebutuhan air bersih dengan metode filterisasi sederhana dalam skala
komunal.
Rancangan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
pengumpulan data dari studi literatur, survei lokasi, dan instansi terkait, sehingga
mendapatkan data primer dan sekunder. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
proyeksi penduduk, kebutuhan air bersih, analisis hidrologi dan hidrolika.
Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa
kebutuhan air baku yang dibutuhkan sebesar 70.320 liter/hari dengan jumlah luas
total tangkapan air hujan sebesar 16.415,6 m2 dan debit air hujan yang dihasilkam
sebesar 14.668 m3/tahun serta dapat memenuhi 57%/bulan dari total kebutuhan air
baku. Adapun desain penampungannya terdiri dari 4 bagian yaitu bak penyaring 1,
bak penyaring 2, bak penampung, dan sumur resapan dengan pendistribusian
menggunakan sistem pengaliran transmisi dengan pompa listrik dan didistribusikan
secara gravitasi.
Kata Kunci : Air Hujan, Kebutuhan Air Bersih, Penampungan Air Hujan